Impor Gandum Bisa Tersendat, Saatnya Beralih ke Jagung

Agresi militer Rusia ke Ukraina tak berdampak serius tak berdampak serius terhadap ketahanan pangan Indonesia.

Mengganti gandum dengan jagung dalam negeri tentu akan menguntungkan petani Indonesia. Foto ilustrasi: dok.apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA - Agresi militer Rusia ke Ukraina mengancam pasokan gandum ke Indonesia. Lantas sejauh mana hal tersebut memengaruhi ketahanan pangan Tanah Air? 

Guru Besar IPB Dwi Andreas melihat gandum yang diimpor Ukraina sebagian besar hanya untuk pakan. Takkan berpengaruh signifikan.    

"Karena Indonesia bisa menggantinya dengan jagung," jelasnya dihubungi apahabar.com, Minggu (23/7). 

Baca Juga: Pemerintah Ingin Jadikan Sorgum sebagai Bahan Pangan Alternatif Pengganti Gandum

Karenanya, kata dia, sekalipun pemerintah mau mengganti gandum subsidi dengan jagung takkan ada masalah.

"Justru kualitasnnya lebih bagus," paparnya.

Baca Juga: Kurangi Impor Gandum, Jokowi Perintahkan Lahan Sorgum Diperluas

Lain daripada itu, menjadikan jagung sebagai bahan pakan justru akan menguntungkan sektor petani di Indonesia.

Menurutnya, secara ideal pemerintah harus menjadikan jaguang sebagai bahan pakan.

Terlebih petani di Indonesia dinilainya sudah dapat untuk memproduksinya sendiri di dalam negeri. 

"Harapan kita ya bisa beralih ke jagung lagi, tapi jagung yang dari petani dalam negeri ya, enggak impor," katanya