Hot Borneo

Imbas PMK, Pengusaha Sapi Kandangan HSS Terancam Tekor!

apahabar.com, KANDANGAN – Iduladha 1443 hijriah tinggal hitungan hari, tren penjualan hewan kurban belum juga membaik….

Joko, salah satu peternak sapi di Kabupaten HSS mengeluhkan penurunan omset. Foto-apahabar.com/Nuha

apahabar.com, KANDANGAN – Iduladha 1443 hijriah tinggal hitungan hari, tren penjualan hewan kurban belum juga membaik.

Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), angka penjualan menurun tajam bila dibandingkan tahun lalu.

Sejumlah pedagang menganggap fenomena ini imbas mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Meski tak masuk zona merah, peternak maupun pembeli sapi di wilayah HSS nyatanya ikut kuatir.

“Saat ini HSS masih aman dari PMK, tetapi pasaran berpengaruh karena sebagian masyarakat ragu-ragu,” kata Pemilik UD Berkah Arkhana, Joko kepada apahabar.com, Kamis 923/6).

Dibanding tahun sebelumnya, jual beli sapi menjelang Iduladha miliknya kini menurun 30 persen.

Bahkan tahun 2022 ini, pesanan sapi ke luar daerah sangat berkurang. Hanya 4 ekor pengiriman.

Untuk meyakinkan pembeli, hewan ternak di UD Berkah Arkhana pun diperiksa rutin Dinas Pertanian HSS.

“Setiap 4 hari sekali diperiksa, ini untuk meyakinkan bahwa kondisi sapi kita aman dari PMK,” tuturnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap menyiapkan hewan khusus untuk Iduladha. Dari sekitar 100 ekor sapi, 80 persen di antaranya sudah berpemilik.

Sapi yang paling besar 2 kuintal harganya Rp37 juta, dan paling rendah pasarannya Rp17,5 juta.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian HSS Muhammad Noor menjelaskan bahwa stok hewan kurban tahun ini dipastikan sudah tercukupi.

Berkaca tahun 2021, kebutuhan hewan kurban atau penyembelihan sapi ketika Iduladha tahun lalu sebanyak 524 ekor.

Sementara, saat ini sapi yang ada pada para peternak kurang lebih sebanyak 542 ekor.

“Jika dibanding tahun lalu memang sekarang ada kelebihan stok,” kata Muhammad Noor.