Libur Nataru 2022

Imbas Libur Nataru, Perputaran Uang Capai Rp23,85 Triliun

Kadin Indonesia memperkirakan terjadinya perputaran uang terutama di daerah sebesar Rp23,85 triliun, menjelang tahun baru.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang. Foto: apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang memperkirakan terjadinya perputaran uang terutama di daerah bisa mencapai Rp23,85 triliun jelang libur natal dan tahun baru (nataru).

Nilai tersebut didasari atas asumsi jumlah penduduk yang mudik sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11.925.000 keluarga.

Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp2 juta, maka perkiraan perputaran uang mencapai bisa lebih dari Rp23 triliun.

“Angka ini masih berpotensi lebih, tetapi kita ambil angka rata-rata yang paling moderat aja, angka sebesar itu akan sangat menggairahkan bisnis para pelaku usaha UMKM di daerah,” ujar Sarman dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12).

Baca Juga: Tips Berkendara Jarak Jauh saat Libur Nataru agar Aman dan Nyaman

Menurut Waketum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Uang tersebut akan berputar sejak bepergian dari rumah seperti pembelian tiket bagi yang naik angkutan umum atau BBM yang memakai kenderaan pribadi.

Kemudian, akan berputar di warung dan restoran selama perjalanan pergi pulang, penginapan di hotel, belanja di lokasi wisata, pembelian oleh-oleh khas daerah dan kebutuhan perayaan Natal dan Tahun baru bersama keluarga.

“Perputaran uang didominasi didaerah Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta dan sebagian lagi diluar Jawa seperti Sumut, Sulut, Maluku dan Papua, sebagian Kalimantan dan Bali,” ungkap pria yang juga Direktur Eksekutif Apkasi.

Baca Juga: Jelang Nataru Keterisian Hotel di Jakarta Masih Rendah

Melalui perputaran uang tersebut, akan mampu mendongkrak rumah tangga di berbagai daerah dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV-2022.

Sehingga, target pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 dapat mencapai 5,01 persen, lebih rendah dari kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen.

Tapi, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 mencapai dikisaran 5,0 – 5,3 persen, sesuai yang diharapkan Pemerintah.

“Potensi tersebut, akibat kebijakan pemerintah yang sudah memberikan kelonggaran atas perjalanan dan keuangan warga yang sudah mulai pulih sehingga diakhir tahun sangat memungkinkan pulang kampung dan berwisata,” tukas Sarman.