Sport

Imbas Corona, One Day Adventure Trail Barabai Terancam Batal

apahabar.com, BANJARMASIN – Menyusul pandemi Corona Covid Disease (Covid-19), semua event otomotif nasional ditunda hingga waktu…

Anjuran menghindari keramaian membuat semua event otomotif nasional ditunda sampai waktu tak tertentu. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Menyusul pandemi Corona Covid Disease (Covid-19), semua event otomotif nasional ditunda hingga waktu tidak tertentu.

Sebelumnya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan menghentikan sementara Shopee Liga 1 dan Liga 2020 selama dua pekan, terhitung sejak 16 Maret.

Dalam waktu hampir bersamaan, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat juga mengeluarkan surat edaran dengan isi yang kurang lebih sama.

“Sesuai imbauan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19, kegiatan IMI di bidang organisasi, mobilitas dan olahraga ditunda sementara,” papar Ketua IMI Pusat, Sadikin Aksa, Senin (16/3).

“Adapun penundaan jadwal harap dilaksanakan, sampai pemberitahuan lebih lanjut demi mendukung program pemerintah dalam mencegah Covid-19,” sambungnya.

Putusan IMI Pusat otomatis menunda kegiatan yang dirancang semua promotor dan IMI provinsi, termasuk Kalimantan Selatan.

Padahal dalam kalender IMI Kalsel 2020, terdapat One Day Adventure Trail Jelajah Alam Barabai Part 5 yang dijadwalkan berlangsung 21 Maret, atau sepekan pasca putusan penundaan diterbitkan.

“Sedianya semua rekomendasi pelaksaaan event di Barabai sudah terbit. Namun seiring putusan IMI Pusat, pelaksanaan masih harus dikoordinasikan lagi,” sahut Ketua IMI Kalsel, Edy Sudarmadi, Rabu (18/3).

“Pasti terdapat kerugian dari penundaan, terutama dari segi biaya dan tenaga. Namun lebih rugi lagi kalau event sudah setengah jalan, tetapi kemudian dihentikan,” sambungnya.

Terkait berbagai upaya pencegahan penyebaran corona yang dilakukan otoritas terkait, penundaan diharapkan tak berlangsung lebih lama.

“Tentu kami berharap situasi kembali normal dan persiapan menghadapi PON 2020 tidak terpengaruh,” pungkas Edy.

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini