Erupsi Gunung Semeru

Imbas Awan Panas Gunung Semeru, Sebanyak 1.979 Jiwa Diungsikan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah Gunung Semeru diketahui terjadi guguran awan panas.

Dokumentasi Gunung Semeru sedang erupsi. (Foto: BNPB)

apahabar.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah Gunung Semeru diketahui terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dalam bentuk awan panas guguran.

“Kondisi tersebut membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikan status Gunung Semeru dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas),” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (4/11).

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Status Naik Menjadi ‘Awas’

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci dari 11 titik pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Sementara itu, kata Abdul, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Baca Juga: Kembali Erupsi, Ini Sederet Fakta Menarik Gunung Semeru

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.

Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik.

“Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial,” pungkasnya.