Tak Berkategori

Ikuti Pergerakan Saham Global, IHSG Berpeluang Menguat

apahabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/8) berpeluang…

Pekerja melintas di depan layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/8/2021). Foto-Antara/Galih Pradipta/foc

apahabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/8) berpeluang menguat.

Peluang penguatan IHSG mengikuti pergerakan positif mayoritas bursa saham global.

IHSG dibuka menguat 3,84 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.092,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,17 poin atau 0,26 persen ke posisi 834,49.

“Secara sentimen pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat di tengah optimisme bursa global dan naiknya harga komoditas,” kata Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (12/8) dilansir Antara.

Mayoritas bursa saham AS ditutup naik setelah laporan yang menunjukkan inflasi moderat mengurangi kekhawatiran tentang urgensi pelonggaran stimulus yang membantu ekonomi pulih dari pandemi Covid-19.

Data menunjukkan inflasi secara bulanan (mom) naik 0,5 persen pada Juli setelah naik 0,9 persen (mom) pada Juni.

Data indeks harga konsumen atau inflasi menjadi pertimbangan The Fed dalam kebijakan moneternya. Jika inflasi lebih tinggi ketimbang ekspektasi, bursa saham berpeluang tertekan karena The Fed kemungkinan mempercepat kebijakan tapering atau pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder.

Indeks Nikkei dan TOPIX terpantau naik di awal perdagangan pagi ini seiring dengan mayoritas penguatan di bursa AS di tengah tanda-tanda inflasi moderat yang mengurangi kekhawatiran tentang pengurangan stimulus bank sentral AS yang akan segera terjadi.

Di tempat lain, ekonomi global mengabaikan munculnya varian delta, dengan tanda-tanda awal dari kuartal ketiga menunjukkan percepatan pertumbuhan dan inflasi memuncak setelah lonjakan baru-baru ini.

Dari komoditas, harga minyak WTI cenderung datar di sekitar level 69 dolar AS per barel setelah gedung putih menyerukan organisasi negara pengekspor minyak bumi atau OPEC dan sekutunya untuk menaikkan produksinya guna menopang pemulihan ekonomi dunia. Sementara harga nikel, timah, batu bara, dan minyak sawit mentah atau CPO naik.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 49,73 poin atau 0,18 persen ke 28.120,24, indeks Hang Seng turun 113,52 poin atau 0,43 persen ke 26.546,64, dan indeks Shanghai meningkat 9,79 poin atau 0,31 persen ke 3.189,79.