Ikut Soekarno, PDIP Jatim Tolak Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U20

Memegang teguh pada komitmen solidaritas terhadap perjuangan Bangsa Palestina, PDIP Jatim tolak Timnas Israel.

Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah saat di sebuah acara DPD PDIP jatim. Foto : Dok PDIP

Surabaya - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur secara tegas menolak kedatangan Timnas sepakbola Israel pada gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia. 

 "PDI Perjuangan Jatim menolak kedatangan delegasi Israel," kata Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah, Kamis (23/3). 

 Said pun menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim untuk turut menyuarakan penolakan kehadiran delegasi dari Israel pada Piala Dunia U 20 di Jatim. 

“Menginstruksikan kepada Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim untuk menolak kehadiran delegasi dari Israel pada Piala Dunia U 20 di Jawa Timur. Penolakan itu perlu disampaikan secara terbuka dan tertulis kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur,” tegas Said.

Baca Juga: Massa PA 212 Demo Tolak Kedatangan Timnas Israel

Bukan tanpa alasan penolakan itu didasarkan pada komitmen solidaritas terhadap perjuangan Bangsa Palestina atas perlawanan menghadapi aneksasi, penjajahan dan pembunuhan yang terus dilakukan Israel terhadap warga serta tanah air PalestinA

"Sikap PDI Perjuangan Jawa Timur ini sejalan dengan kebijakan politik yang pernah ditempuh oleh Presiden Soekarno dalam menempatkan delegasi olahraga dari Israel," katanya. 

Said mengisahkan, Pada 1957 Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia tahun 1958 setelah Taiwan menyatakan pengunduran diri. Pada babak play off setelah Australia juga mengundurkan diri, Indonesia harus menghadapi Timnas Israel.

Baca Juga: FIFA Dorong PSSI Gagas Kompetisi dan Pembenahan Sepak Bola

Saat akan menghadapi Timnas Israel, PSSI meminta pertandingan dilakukan di tempat yang netral, namun permintaan ini ditolak oleh FIFA.

"Atas kebijakan ini, Timnas Indonesia menyatakan mengundurkan diri dalam menghadapi Timnas Israel," jelasnya. 

Hal serupa dilakukan oleh Presiden Soekarno kala Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Ia kataka, saat itu Pemerintah Indonesia tidak memberikan visa kedatangan delegasi Israel, yang berakibat Indonesia lebih memilih membayar denda kepada Komite Olimpiade Dunia daripada menerima delegasi atlit Israel. 

Baca Juga: Jalan Panjang Stadion GBK: Antara Konser dan Sepak Bola

Sikap Presiden Soekarno di atas menurutnya sebagai cermin konsistensi Indonesia dalam melawan dan menghapuskan segala bentuk penjajahan, dan kolonialisme di muka bumi. 

 "Sikap itu kami jadikan teladan dalam perjuangan politik melawan kolonialisme Pemerintah Israel terhadap Bangsa Palestina hingga saat ini. Apalagi Pembukaan UUD 1945 juga menegaskan agar Bangsa Indonesia ikut aktif dalam penjuangan melawan penjajahan," tuturnya.