Hot Borneo

Ikut Cegah Peredaran Narkoba, Ribuan Calon Mahasiswa Baru Uniska Jalani Tes Urine

apahabar.com, BANJARMASIN – Ribuan calon mahasiswa baru Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB melakukan tes urine pada…

Oleh Syarif
Salah satu calon mahasiswa Uniska menjalani tes urine Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Ribuan calon mahasiswa baru Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB melakukan tes urine pada Minggu (26/6/2022).

Tes urine ini merupakan upaya mencegah dan memberantas narkotika dan obat obatan berbahaya (Narkoba).

Kegiatan dilaksanakan secara terpisah, di Kampus Uniska Banjarmasin dan Barito Kuala (Batola).

Rektor Uniska Prof Abdul Malik menyampaikan saat ini pihaknya menjadi perguruan tinggi swasta pilihan dan kepercayaan masyarakat.

Hal ini terlihat dari animo calon mahasiswa yang mendaftar setiap tahun mengalami peningkatan.

“Masih sangat tinggi kepada kami, dan kami lagi berbenah untuk menambah sarana prasarana,” ujarnya.

Adapun sarana prasarana yang sudah pihaknya siapkan untuk mahasiswa baru nanti, diantaranya dengan memberdayakan ruangan kampus baru untuk beberapa fakultas.

“Sementara yang sudah disini (Kampus Baru) Fakultas Ekonomi, Teknik, Kesehatan Masyarakat dan Pertanian,” jelasnya.

Kemudian, dalam waktu dekat, kata rektor, di kampus baru tersebut akan dibangun ruangan Rektorat lantai tujuh.

“Jadi kedepan itu sebagai sentral untuk pendidikan di Uniska,” imbuhnya.

Setelah tes gelombang pertama ini, kata Rektor pihaknya akan membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru gelombang kedua hingga bulan Agustus, yang kemudian untuk tes masuknya diadakan pada akhir bulan tersebut.

Uniska sendiri di tahun 2022 sudah memiliki 26 program studi untuk mahasiswa baru yang terdiri dari 10 Fakultas tersebar di beberapa kampus. Baik di Banjarmasin, Handil Bakti, Banjarbaru dan di Terminal Gambut Kilometer 17.

“Terminal itu adalah bagian dari kampus kami, jadi saat ini kampus kami sudah lengkap, ada di Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar ada, Kabupaten Batola ada. Kami ada di 4 Kabupaten dan Kotamadya,” tuturnya.

Lebih lanjut, disinggung untuk target mahasiswa baru di gelombang kedua, Abdul Malik enggan menyampaikan targetnya. Hal itu dikarenakan Uniska adalah kampus swasta jadi hanya melihat dari kepercayaan masyarakat.

kendati demikian, sementara ini Abdul Malik bersyukur pada gelombang pertama kali ini Uniska sudah menjadi tujuan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan.

“Bukan sekandar pilihan jadi istilahnya pilihan kedua, terlihat dari gelombang pertama sudah diatas 2.000,” terangnya.

Hal ini lah, menjadi penilaian pihaknya bahwa saat ini adanya keinginan masyarakat yang kuat ingin masuk ke Uniska.

Adapun Fakultas yang saat ini diminati oleh calon mahasiswa Uniska, kata Abdul Malik adalah Fakultas Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Politik serta Teknik Informatika.

“Sedangkan Fakultas lain menyebar secara merata,” ujarnya.

Jika dibanding dengan tahun sebelumnya, Abdul Malik mengaku pihaknya tidak dapat mengadakan tes secara offline lantaran kasus pandemi sedang tinggi – tingginya.

“Alhamdulillah tahun ini bisa offline dengan mengadakan protokol yang ketat seperti jaga jarak dan menggunakan masker,” jelasnya.

Disamping itu Drs H Budiman Mustafa menambahkan, terkait rencana dibangunnya ruangan rektorat bertingkat 7 tersebut. Pada lantai satu akan di bangun khusus pelayanan, kedua Rektorat, ketiga Yayasan.

Kemudian lantai empat akan dijadikan lokasi perpustakaan untuk mahasiswa. Lantai lima dan enam dibangun ruang kuliah dan lantai tujuh pihaknya akan menjadikan ruang Aula atau Auditorium berukuran 22 x 70 meter.

“Dengan desain khas Uniska,” jelas ketua Yayasan Uniska MAB itu.

Hal itu, kata dia merupakan tugas dari yayasan untuk memberikan sarana prasarana yang mana saat ini animo masyarakat untuk berkuliah di Uniska terbilang tinggi.

Seperti di Banjarbaru, pihaknya berencana akan menambah sarana prasarana juga di lokasi tersebut, lantaran dari data sementara jumlah mahasiswa sudah 5.000 orang.

Sementara untuk mengatasi jumlah mahasiswa tersebut di Banjarbaru pihaknya, kata Drs H Budiman Mustafa melakukan kerjasama bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

“Di Terminal Kilometer 17 itu ada 13 lokasi yang kita sekat untuk ruang kuliah,” pungkasnya.