bursa saham

IHSG Punya Kans Menguat Berkat Amerika

IHSG ditutup menguat, Selasa (29/8) sore. Tren itu diyakini berlanjut pada pembuka perdagangan bursa saham, Rabu (30/8) pagi. Ini terjadi berkat Amerika.

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - IHSG ditutup menguat, Selasa (29/8) sore. Tren itu diyakini berlanjut pada pembuka perdagangan bursa saham, Rabu (30/8) pagi. Ini terjadi berkat Amerika.

"Bagaimana tidak, data ketenagakerjaan di Amerika yang keluar kemarin sudah dinantikan oleh pelaku pasar dan investor. Pada akhirnya mengalami penurunan," tulis analis Pilarmas Investido Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

US JOLTS Job Openings turun. Dari sebelumnya 9.165 menjadi 8.827. Persepsi positif pun akhirnya kembali merebak di pasar.

Lebih lanjut, kata dia, ada kemungkinan The Fed mampu mempertahankan tingkat suku bunganya pada pertemuan bulan September mendatang. Karena data ketenagakerjaan mendukung hal itu.

"Dan Q4 akan menjadi penentu, sejauh mana pasar saham dan obligasi akan menguat. Karena persepsi akan kenaikan tingkat suku bunga yang mulai kian terbatas ini memberikan dorongan bagi pasar saham dan obligasi," paparnya.

Selain faktor itu, penguatan IHSG juga dapat dipicu China. Di mana perbankan di negara tersebut tengah bersiap untuk menurunkan tingkat suku bunga pinjaman dan deposito.

"Ini merupakan langkah terbaru dari China untuk menahan penurunan yang terus berlanjut dan berusaha mencari momentum pemulihan," lanjutnya.

Intinya, berdasarkan analisa teknikal Pilarmas. IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 6.932-6.991.