Kabar Pasar

IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah, Imbas Optimisme 'Dovish' Fed

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ditutup melemah, di tengah optimisme adanya sikap dovish dari The Federal Reserve (The Fed).

Arsip foto - Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah, di tengah optimisme adanya sikap dovish dari The Federal Reserve (The Fed).

IHSG ditutup melemah 43,78 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.813,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,18 poin atau 0,86 persen ke posisi 938,9.

"IHSG hari ini ditutup melemah meskipun bursa global bergerak positif seiring dengan nada dovish dari The Fed Atalanta. Dari sisi teknikal, pergerakan IHSG masih sesuai dengan yang kami perkirakan, dimana penguatan IHSG relatif terbatas dan rawan terkoreksi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/3).

Dari sisi sentimen, kata Herditya, dikabarkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan relaksasi pasar modal yang berakhir pada 31 Maret 2023 dan akan kembali normal pada 1 April 2023.

Baca Juga: Kabar Pasar Hari Ini, Pilarmas: IHSG Berpotensi Alami Penguatan

Selain itu, pelaku pasar masih menanti beberapa rilis earnings yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan.

Dari eksternal, pasar bersiap menanti pemimpin Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang akan menyampaikan testimoni pada pekan depan. Selain itu, pasar bersiap menantikan dividen setelah beberapa perusahaan merilis kinerja sepanjang tahun 2022.

Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat dimana sektor teknologi paling tinggi yaitu 0,8 persen, diikuti sektor infrastruktur yang naik sebesar 0,49 persen.

Baca Juga: Tajir Melintir, KPK Sebut Rafael Punya Saham Besar di 6 Perusahaan

Sedangkan sembilan sektor terkoreksi dimana sektor transportasi turun paling dalam minus 1,37 persen, diikuti sektor barang baku konsumen dan sektor industri yang masing-masing minus 1,13 persen dan 0,79 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu MKTR, TRIS, PTIS, BDKR dan ZATA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni LAJU, UFOE, FWCT, AMRT, dan BOSS.

Baca Juga: ESDM: Disvestasi Saham PT Vale Harus Libatkan Pemerintahan Daerah

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.180.042 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,72 miliar lembar saham senilai Rp8,36 triliun. Sebanyak 215 saham naik, 292 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 428,60 poin atau 1,56 persen ke 27.927,5, indeks Hang Seng menguat 138,07 poin atau 0,68 persen ke 20.567,5, indeks Shanghai melemah 17,74 poin atau 0,54 persen ke 3.328,3, dan indeks Strait Times menguat 3,28 poin atau 0,10 persen ke 3.231,6.