Nasional

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Paman Birin Diminta Jokowi Siapkan Lahan

apahabar.com, BANJARMASIN – Kabar Kalimantan Selatan dilirik jadi lokasi pemindahan Ibu kota kembali mencuat. Presiden Jokowi,…

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor. Foto: apahabar.com/RIzal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN – Kabar Kalimantan Selatan dilirik jadi lokasi pemindahan Ibu kota kembali mencuat.

Presiden Jokowi, kata Gubernur Sahbirin Noor, sudah memintanya untuk menyiapkan lahan pemindahan ibu kota sejak 2017 silam.

“Waktu itu Pak Jokowi datang menghadiri pesta laut Mappanretasi, beliau menayakan apakah di sini (Kalsel) ada lahan seluas 300 ribu hektare untuk di jadikan ibu kota,” kata Paman Birin, sapaan Sahbirin, dalam siaran langsung TVRI, Kamis siang.

Baca Juga: Banjarmasin Dukung Rencana Ibu Kota Pindah ke Kalimantan

Birin mengakui sudah lama mengetahui isu pemindahan ibu kota ke Kalimantan, namun baru fokus setelah Presiden menghadiri pesta laut di Tanah Bumbu itu pada 2017 lalu.

Dirinya lalu bergegas membuat tim survei lokasi calon ibu kota baru. Hasilnya ada dua titik yang dinilai sesuai dengan kriteria Bappenas, dan direkomendasikan dikaji mendalam.

Lalu mengapa Kalsel dinilai begitu cocok sebagai Ibu kota negara? Jawabnya tak lain karena sejarah Kalsel yang dikenal sebagai kota pelabuhan.

Kalsel memiliki Pelabuhan Samudera Batulicin, Pelabuhan Nasional Trisakti, Pelabuhan Stagen, dan Pelabuhan Internasional Mekar Putih.

Dari sisi pangan, Sabirin juga menyampaikan Kalsel saat ini mengalami surpuls beras. Ini menjadi pendukung yang baik jika Kalsel ditunjuk sebagai pengganti Jakarta.

Sebagai calon lumbung padi nasional, Kalsel juga cocok jadi daerah penyangga calon ibu kota lain seperti Kaltim atau Kalteng.

Soal kabut asap, dirinya mengklaim Kalsel sukses meminimalkan bencana tersebut secara angka.

Sabirin mengatakan salah satu pemicu kabut asap adalah semak belukar atau lahan tidur.

Kalsel, masih kata Paman Birin, sudah banyak menyulap lahan tidur jadi lumbung pangan.

Sebagaimana diketahui posisi Kalsel terbilang sentral karena berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sekitar Selat Makassar. Dijamin bebas gempa bumi dan gunung api.

Berada di tengah wilayah Indonesia, Kalsel berada dalam cakupan pelayanan jalan nasional, dan secara historis tidak pernah terjadi konflik sosial.

Selain pelabuhan, Kalsel juga memiliki lima bandara, yaitu Warukin, Syamsudin Noor, Bandara Bersujud, Gusti Syamsir Alam, dan Bandara Mekar Putih.

Soal ibu kota, pada 2024, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro sudah mengatakan proses pemindahan bakal dilakukan.

Untuk zonasi kawasan inti pusat pemerintahan (2.000 hektare) akan berisi Istana, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif, yudikatif), taman budaya, dan kebun raya.

Tahapan berikut, yaitu 2025-2029, akan dibangun sejumlah properti di kawasan ibu kota negara (40.000 ha) antara lain perumahan ASN/TNI/Polri, fasilitas pendidikan dan kesehatan, hingga pangkalan militer.

Selanjutnya, pada 2030-2045 akan dibangun sejumlah instrumen berupa taman nasional, konservasi orang utan, klaster permukiman non-ASN, dan wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi sekitarnya. Ada dua zonasi dalam tahap ini, yaitu kawasan perluasan IKN I (200.000 ha) dan kawasan perluasan IKN II (lebih dari 200.000 ha).

Baca Juga: Jepang Intip Rencana Perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah