Kalsel

Ibnu Sina Jawab Kritikan Video Pariwisata Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin dinilai tak cakap dalam mengelola ‘Banjarmasin of Thousand Rivers’, video pariwisata…

Wali Kota Ibnu Sina beraktivitas dengan jetski di sungai dalam ‘Banjarmasin of Thousand Rivers’, video pariwisata yang diunggah akun Instagram Dinas Pariwisata Banjarmasin. Foto: Instagram

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin dinilai tak cakap dalam mengelola 'Banjarmasin of Thousand Rivers', video pariwisata Kota Banjarmasin sebagai media promosi. Wali Kota Ibnu Sina pun angkat bicara.

Ibnu selaku pemeran utama dalam video berlabel ‘Wonderful Indonesia’ itu memilih tak ambil pusing.

Dengan mengolah video sebagai media promosi pariwisata Banjarmasin, menurutnya Pemkot telah mengambil langkah maju.

“Yang dipersoalkan teknis pengambilan syuting, tempat dan pilihan lagu. Nah itu terserah pegiat filmmarker saja untuk memperdebatkannya,” terang Ibnu, kepada apahabar.com, Kamis (03/10).

Ibnu memastikan video berdurasi enam menit itu hanya satu di antara banyaknya proyek hasil filmmarker.

Dari awal pembuatan hingga penayangan telah direncanakan bahwa video lainnya bakal bermunculan.

Tentu dengan konsep dan tujuan yang beda beda dari video yang di-launching bertempatan puncak Hari Jadi Banjarmasin ke-493 tahun itu.

Di tengah gelombang cibiran yang melanda, Ibnu berharap para sineas dan videografer Banua untuk ikut berkontribusi. Terutama, dalam mengelola video promosi pariwisata maupun promosi lainnya.

“Nanti kita anggarkan di APBD 2020, silakan sineas Banua berpartisipasi membantu agar video promosi bisa lebih bagus,” tuturnya.

Keputusan yang diutarakan Ibnu secara tidak langsung juga menyikapi tudingan para sineas lokal. Pemkot Banjarmasin dinilai tak melibatkan filmmarker lokal pada pembuatan video tersebut.

Tak hanya pada produk tersebut, tetapi semua video yang dikeluarkan pada masa kepemimpinan Ibnu Sina dan Hermansyah.

“Semua hasil video profil Banjarmasin hasil dari sineas lokal, cuma ini (promosi pariwisata) saja yang pertama kali videografer luar,” kata Ibnu.

Ibnu pun bercerita ihwal pertemuannya dengan sineas luar Banjarmasin, sebelum pembuatan video yang disoal warganet dan para sineas.

Kala itu, dirinya menerima sejumlah ajuan dari produsen host yang kerap membuat video promosi wisata Kota Banyuwangi.

Gayung pun bersambut karena Ibnu tertarik menjadikan pariwisata Banjarmasin dikenal masyarakat nasional hingga internasional.

“Rekam jejak mereka bagus. Bukan hanya video saja, tetapi semua yang produknya selalu digunakan Banyuwangi,” tuturnya.

Ibnu menerangkan dana pengelolaan video promosi pariwisata Banjarmasin tak menggunakan APBD.

“Terus terang itu uang saya sebagian untuk pembuatan videonya,” pungkasnya.

Selain mempromosikan pariwisata, menurut Ibnu peluncuran video juga bertepatan dengan Harjad Kota Banjarmasin. Mengangkat tema ‘Wisatawan Sungai dengan Wirausaha Baru yang Kreatif dan Inovatif’.

“Sebelum video ini di-launching ada dua langkah sudah yang kita gunakan, sisanya ada tiga lagi,” terangnya.

Namun baru tadi di-launching, video justru menuai kritik tajam dari warganet. Tak cuma sineas dan videografer lokal, tapi juga warganet.

Video berlabel 'Wonderful Indonesia' itu diunggah akun @budparbjm sejak Jumat pekan lalu. Ada enam cuplikan bedurasi masing-masing hampir satu menit.

Dalam video, beragam cuplikan destinasi pariwisata dan budaya menggunakan model lokal dan juga asing. Ada juga menampilkan Wali Kota Ibnu Sina beraktivitas dengan jetski di sungai hingga memimpin rapat.

Kualitas video ini dinilai tak cukup mumpuni. Hingga Rabu (02/10) sore, sudah ada 618 komentar. Sebagian besar isinya nyinyir.

Munir Shadikin Pengurus Forum Sineas Banua Bidang Edukasi sedikit memberikan penilaian.

Menurutnya dari segi editing, video ini sangat membosankan. Storytellingnya tidak jelas, alur dan ritme berantakan. Penggunaan transisi juga berlebihan. Slow motion yang dipaksakan, dan grafis seadanya.

Munir tak yakin kalau video ini bisa menarik minat turis datang ke Banjarmasin karena tidak mencerminkan keadaan Banjarmasin.

"Setahu saya pemerintah tidak ada berunding dengan kami untuk membuat video pariwisata ini," kata Munir dihubungi media ini, Kamis siang.

Menurutnya jika orang Banua yang mengelola pembuatan proyek video itu jelas ada nilai tambahnya. Anggaran pun lebih kurang keluar daripada menggunakan tenaga luar.

Munir berharap ke depan pemerintah daerah bisa lebih profesional dalam mengembangkan konten kreatif, khususnya dalam hal pengembangan pariwisata.

Baca Juga: Video 'Banjarmasin of Thousand Rivers' Banjir Kritik: Promo Wisata Apa Pejabat?

Baca Juga: Sineas Banua Kecewa Tak Terlibat Pembuatan Video Promosi Pariwisata Banjarmasin

Baca Juga:Geger! Pria di Sungai Andai Tewas di Tangan Anak Sendiri

Baca Juga:Wakil Ketua KEIN: Pembangunan di Papua Harus Secara Keseluruhan

Baca Juga:Waspada, BMKG Prakirakan 3 Wilayah Ini Dilanda Hujan Berpetir

Baca Juga:Pasca-Kejadian Wamena, Ini Alasan Dokter Iluni FKUI Pilih Menetap di Papua

Baca Juga:Meski Sudah Bebas, Polri Tetap Pantau Napi Teroris

Baca Juga:Harga Ayam Broiler Belum Stabil, Ini Upaya Pemprov Kalsel

Baca Juga:Diusianya Sekarang Rossi Masih Berambisi Raih Gelar Juara Tahun Depan

Baca Juga:Kaltim Datangkan Ribuan Sapi Lagi dari Australia

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah