Kalsel

Ibnu Sina Buka Suara Terkait Menumpuknya Eceng Gondok di Jembatan Antasari

apahabar.com, BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin Ibnu Sina buka suara perihal menumpuknya eceng gondok di bawah jembatan…

Eceng gondok yang sempat menumpuk di bawah jembatan Antasari mulai terurai berkat pasukan turbo Dinas PUPR Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Eddy Adrianto

apahabar.com, BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin Ibnu Sina buka suara perihal menumpuknya eceng gondok di bawah jembatan Antasari, Banjarmasin, Kamis (02/01).

Menurutnya, permasalahan tersebut secara perlahan telah berhasil diurai oleh tim turbo 5
kecamatan di kota Banjarmasin.

“Alhamdulillah masih bisa tertangani oleh tim turbo dinas PUPR, Tadi kita turunkan 5 group dari 5 kecamatan se-kota Banjarmasin,” ucap Ibnu Sina.

Walhasil, berkat kerja keras tim turbo dinas PUPR Kota Banjarmasin itu, kawasan aliran sungai di Jembatan Antasari Banjarmasin yang sebelumnya menjadi lautan eceng gondok, kini sudah bisa dilalui klotok.

“Saat ini sudah bisa dilewati klotok. Jam 10.50 wita tadi laporan kabid sungai sudah bisa dilalui dengan normal mas,” tandasnya.

Keberadaan tanaman yang konon berasal dari Sungai Amazon tersebut benar-benar merepotkan kota yang sebagian besar wilayahnya perairan, karena serangan gulma ini bisa mematikan beberapa sungai kecil.

“Ini masalah serius antar kabupaten kota yang harus difasilitasi oleh provinsi karena sungai Martapura sudah lintas kabupaten kota di Kalimantan Selatan,” tuturnya.

Sebelumnya, Berdasarkan pantuanapahabar.comKamis (2/1) siang, luasnya sudah hampir dua kali lapangan futsal. Saking padatnya, orang bisa berdiri di atas tumpukan eceng gondok itu.

Hamdi warga setempat mengeluhkan tumpukan eceng gondok karena menghambat arus lalu lintas air. Bahkan, sampai ada perahu klotok yang terjebak.

"Pengemudi itu nekat dikira bisa lewat kalau dipaksa, ternyata tidak," ujar pedagang nasi sop di bawah Jembatan Antasari ini.

Baca Juga:Update Banjir di Tapin: Serbuan Eceng Gondok Ancam Jembatan Malingkung

Baca Juga:Jembatan Antasari Jadi Lautan Eceng Gondok, Juragan Klotok Sampai Terjebak

Reporter : Eddy Andriyanto
Editor: Muhammad Bulkini