Kalsel

IAID Martapura Perpanjang Kuliah Online, Mahasiswa Minta Diskon SPP

apahabar.com, MARTAPURA – Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura resmi memperpanjang masa kuliah online hingga final…

Kampus Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura. Foto-istimewa

apahabar.com, MARTAPURA – Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura resmi memperpanjang masa kuliah online hingga final test.

Hal ini diputuskan mengingat mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Banjar, di mana Kalsel masih berstatus tanggap darurat.

Sebelumnya, sesuai Surat Edaran Nomor 058/IAID/HK01/AIII/2020, perkuliahan dengan tatap muka langsung ditiadakan, dan diganti dengan kuliah online terhitung sejak 19 hingga 29 Maret 2020.

Dekan Fakultas Syariah IAID Martapura, Hj Lusiana SH MPd mengatakan, perpanjangan masa kuliah secara online diperpanjang hingga tanggal 09 Mei 2020.

“Iya, kuliah secara online diperpanjang hingga tanggal 09 Mei. Sementara untuk final test online dilaksanakan pada 09 hingga 16 Mei 2020,” ujar Ibu Lusi, sapaan akrabnya kepada apahabar.com.

Selain meniadakan kuliah dengan bertatap langsung, dan menggantinya dengan metode online, pihak IAID Martapura juga telah menarik seluruh mahasiswanya yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) sejak Sabtu (28/3) kemarin.

Lantas bagaimana proses perkuliahan di IAID Martapura. Hj Lusiana menjelaskan, tergantung dosen sama mahasiswanya, bagaimana kesepakatannya.

“Ada yang menggunakan aplikasi e-Learning, Zoom, WA Grup atau sosial media lainnya,” terang Lusiana.

“Kalau saya pas lagi jadwal diskusi, mahasiswa disuruh presentasi melalui video yang dikirimkan kepada saya melalui WA. Untuk penilaian tergantung penguasaan materi mahasiswa itu sendiri,” sambung Lusiana.

Sementara Ma’ruf Hidayat (20), mahasiswa Fakultas Syariah mengaku dirinya masih belum terbiasa dengan perkuliahan online, sehingga perlu kefokusan yang ekstra.

“Kalau bicara efektif, memang ini kurang ya. Tapi saya memaklumi hal ini harus dilakukan oleh pihak kampus agar kurikulum tidak terhenti,” katanya.

Ia menceritakan, ada kendala dihadapi oleh mahasiswa, khususnya yang sudah pulang kampung, seperti jaringan yang kurang maksimal.

“Kalau kuliah online dilakukan secara streaming, kadang-kawang teman-teman yang berada di kampung terhambat mengikuti kuliah. Kalau saya tetap di Martapura, jadi soal jaringan tetap lancar,” ujar mahasiswa asal Marabahan ini.

Menurutnya, kendala yang dihadapinya adalah borosnya kouta internet untuk mengikuti kuliah online. “Kalau bisa pihak kampus dapat memberikan diskon bayar SPP,” selorohnya.

Saat ini seluruh mahasiswa diimbau pihak Kampus IAID Martapura melakukan jaga jarak (physical distancing) untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

Ma’ruf Hidayat berharap, wabah Covid-19 segera teratasi sehingga aktivitas kembali normal seperti biasa dan perkuliahan secara langsung dapat kembali dilakukan.

Reporter: Hendra Lianor
Editor: Syarif