Megaproyek IKN

Hyundai hingga Nokia Kepincut Kembangkan Megaproyek IKN

Sejumlah perusahaan teknologi di lima negara kepincut megaproyek IKN. Mereka ingin berkontribusi dalam pengembangan kota cerdas.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Ali Berawi (Foto: apahabar.com/Ayyubi)

apahabar.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan teknologi di lima negara kepincut megaproyek IKN. Mereka ingin berkontribusi dalam pengembangan kota cerdas.

"Saat ini sudah ada lima konsorsium asing yang siap," kata Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Ali Berawi di kompleks DPR RI, Rabu (20/9).

Perusahaan-perusahaan teknologi itu berasal dari Amerika, China, Korea Selatan, Jerman dan Finlandia.

Baca Juga: Megaproyek IKN Disuntik Hampir Rp30 Triliun dari APBN 2024

Konsorsium Amerika tergabung dalam USAID atau (Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat). Mereka akan mengembangkan masterplan Kota Pintar Nusantara.

"Dari konsorsium Amerika ada beberapa perusahaan yang bergabung untuk berpartisipasi membangun kota cerdas, seperti Honeywell, Zico dan lainnya," sambungnya.

Ada juga konsorsium dari Finlandia. Negara tersebut bakal mengembangkan bangunan pintar di IKN. Bahkan, perusahaan legendaris Nokia juga dikabarkan turut andil.

"Ini mereka tertarik untuk berpartisipasi membangun kota pintar, ada bergabung dari Nokia," tambah Ali.

Saat ini Badan Otorita sudah mengantongi MoU dengan salah satu organisasi. Bernama Smartcity Invation Cluster.

Di samping itu, Finlandia juga akan menyediakan sensor untuk memantau tingkat polusi sebuah kota. Lewat teknologi ini, maka otorita bisa mudah mengambil tindakan pada situasi yang darurat.

Kemudian, ada konsorsium dari Korea Selatan. Hyundai akan mengembangkan taksi terbang di IKN. Nanti dijadikan moda transportasi bagi masyarakat.

Baca Juga: Top! 2024 Bakal Ada Taksi Terbang di IKN

"Kontur kota di Indonesia kan banyak perbukitan. Jadi cukup efisien jika menggunakan taksi terbang,"

Selanjutnya dari Jerman. Mereka akan melakukan pemanfaatan renewable energy. Begitu juga China dengan Huawei-nya. Mereka akan showcase pemanfaatan energi terbarukan dan monitoring.

"Intinya banyak perusahaan global yang tertarik untuk berpartisipasi, karena kota cerdas ini akan menjadi sebuah kota yang dibangun untuk saat ini dan masa depan," pungkasnya