apahabar.com, KANDANGAN – Sekitar puluhan ribu jemaah membanjiri peringatan 100 hari wafatnya ulama kharismatik Kalsel, Tuan Guru H. Muhammad Ridwan Baseri alias Guru Kapuh di Desa Kapuh, Kecamatan Simpur, Hulu Sungai Selatan, Kamis (18/11) malam.
Para jemaah tetap antusias untuk mengikuti susunan acara peringatan 100 hari wafatnya Guru Kapuh, meskipun di tengah lebatnya hujan.
Jemaah yang hadir pun dari berbagai daerah. Mereka menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, hingga bus.
“Kira-kira sampai saat ini jumlah jemaah mencapai puluhan ribu,” ucap salah seorang relawan, Abdiansyah kepada apahabar.com di lokasi acara.
Kendati demikian, ia memastikan seluruh jemaah menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, salah satunya dengan memakai masker.
“Alhamdulilah semua menggunakan masker. Kami juga memeriksa sebelum jemaah masuk dan menyediakan bagi yang tidak membawa masker,” lanjutnya.
Sekitar puluhan ribu jemaah membanjiri peringatan 100 hari wafatnya ulama kharismatik Kalsel, Tuan Guru H. Muhammad Ridwan Baseri, Kamis (18/11) malam. Foto-Apahabar/Ahmad Syaifin Nuha
Sementara itu, salah seorang jemaah asal Banjarmasin, Aris Yasmin (33) mengaku sudah tiba di lokasi acara sejak siang tadi.
Ia sudah tak sabar untuk memanjatkan doa bersama sebagai wujud muhabah terhadap ulama kharismatik, almarhum Guru Kapuh.
“Bagi saya 100 hari ini tak terasa, saya ke sini untuk bermunajat secara langsung di Kubah Guru Kapuh,” bebernya.
Meskipun berada di Banjarmasin, Aris kerap mengikuti majelis Guru Kapuh secara streaming.
“Karena Covid-19, maka majelis digelar secara daring,” ungkapnya.
Di mata Aris, almarhum Guru Kapuh merupakan ulama nan arif dan bijaksana.
Penyampaian sang guru pun dinilai sangat jelas dan mudah dipahami.
“Rencananya saya di sini sampai dengan besok malam mengikuti 100 hari wafatnya Abah Guru Kapuh bersama relawan,” tandasnya.
Peringatan 100 hari wafatnya Guru Kapuh diguyur hujan lebat. Foto-Apahabar/Ahmad Syaifin Nuha