Sport

Hore! Sirkuit MotoGP Indonesia di Mandalika Selesai Diaspal

apahabar.com, JAKARTA – Setelah hampir setahun dikerjakan, pembangunan lintasan utama Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat,…

Tampak atas Sirkuit Mandalika yang sudah 100 persen rampung diaspal untuk persiapan menggelar MotoGP Indonesia 2022. Foto: INews

apahabar.com, JAKARTA – Setelah hampir setahun dikerjakan, pembangunan lintasan utama Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat, akhirnya rampung 100 persen, Senin (16/8).

Perampungan pembangunan lintasan utama itu ditandai dengan pengaspalan lapis ketiga di seluruh area trek.

“Yay!! Akhirnya yang ditunggu-tunggu, pengaspalan track lane selesai 100%,” tulis Mandalika Grand Prix Association (MGPA) melalui unggahan di akun Instagram resmi.

“Trek dengan 17 tikungan sepanjang 4.310 meter akhirnya tersambung dan menghitam jelang HUT Ke-76 Republik Indonesia. Mandalika International Street Circuit karya anak bangsa, dari Indonesia untuk dunia!,” tambah unggahan tersebut.

Dengan demikian, Sirkuit Mandalika pun siap mengikuti homologasi dari FIM dan Dorna untuk menggelar MotoGP Indonesia 2022.

Namun sebelumnya Indonesia memiliki peluang mengajukan diri sebagai tuan rumah Word Superbike (WSBK) yang berlangsung November 2021.

Untuk menggelar ajang balap sekelas MotoGP, jenis aspal yang digunakan di Sirkuit Mandalika memang tidak sembarangan.

PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola Sirkuit Mandalika, mendatangkan aspal lapisan ketiga dari Inggris.

Dikutip dari Antara, aspal yang digunakan adalah Stone Mastic Asphalt (SMA) terbaru. SMA adalah bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal.

Lapisan aspal ini diperuntukkan memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan supaya tetap kuat dengan prinsip kontak stone by stone.

“Ini tipe aspal yang memiliki daya penetrasi tinggi atau Penetration Grade (PG) 82,” papar Dwianto Eko Winaryo, Direktur Konstruksi MGPA.

“PG 82 sendiri baru diproduksi sejak 2014, sehingga tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal yang sama,” bangganya.

Sementara untuk lapisan aspal bawah menggunakan batu dari Lombok Utara dan Lombok Timur. Juga terdapat batu agregat kasar yang didatangkan dari Sulawesi Tengah untuk memperkuat struktur lintasan utama.

Selain track lane, pembangunan fasilitas pendukung juga terus dikebut seperti hotel, infrastruktur jalan, medical center.