Kalsel

Hore! Desa Waki-Batu Tunggal HST Terhubung, Simak Pesan TNI

apahabar.com, BARABAI – Jembatan darurat di Desa Baru-Waki Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah akhirnya rampung…

Oleh Syarif
Jembatan penghubung Waki dan Batu Tunggal rampung diperbaiki. Foto-Maskuri for apahabar.com

apahabar.com, BARABAI – Jembatan darurat di Desa Baru-Waki Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah akhirnya rampung diperbaiki.

Jembatan yang menghubungkan Waki dengan Desa Batu Tunggal Kecamatan Hantakan sejak 7 April tadi sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.

Selama 3 hari, warga dan anggota Kodim 1002 Barabai berjibaku memperbaiki jembatan yang putus akibat dihantam derasnya air sungai. Hal itu disebabkan hujan deras sehingga sungai di sana mengalami kenaikan debit air per 1 April tadi.

Aparat Desa Baru-Waki, Toto Matoni menyebut masyarakat mengucapkan terima kasih kepada TNI khususnya Kodim 1002/Barabai

Tanpa bantuan prajurit, kata Toto, pembuatan jembatan darurat itu tidak bisa selesai dengan cepat.

“Alhamdulillah, warga desa Baru dan Batu Tunggal dapat beraktivitas dengan normal melalui jembatan darurat. Kami berharap pemerintah agar segera membangun jembatan permanen," harap Toto, Jumat (9/4).

Dandim 1002/Barabai, Letkol Inf Muh Ishak H. Baharuddin melalui Danramil 1002-07/Pagat, Kapten inf Andi Tiro berharap warga merawat jembatan darurat itu.

Meskipun sifatnya sementara, kata Andi Tiro, dengan selesainya jembatan darurat ini, warga dapat merawatnya sambil menunggu jembatan permanen dari pemerintah.

Meskipun hanya jembatan darurat, akan tetapi keberadaannya sangat penting. Mengingat, akses jalan yang tersebut merupakan akses vital bagi warga untuk mendongkrak ekonomi bagi ke dua desa.

Sebab jalan tersebut, lanjut Andi Tiro, sering digunakan warga untuk ke kebun maupun mengangkut hasil perkebunan.

“Kini dua kecamatan ini sudah terhubung kembali. Sehingga dapat beraktivitas dengan normal seperti berkebun maupun kegiatan lain yang mengharuskan melewati jembatan dan tidak lagi menggunakan rakit,” tutup Andi Tiro.

Sebelumnya, pihak Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) telah membantu memperkokoh jembatan darurat penghubung dua desa itu, 10 Maret.

Poliban menyalurkan bahan untuk pembuatan jembatan. Jembatan dibangun berpondasi material batu yang dimuat ke dalam kotak kawat atau biasa disebut bronjong.

Beronjong itu lantas disusun dari tebing Waki sampai tebing seberangnya, Batu Tunggal. Di atas beronjong ditaruh susunan bambu atau lanting dan kayu.

Warga setempat pun sempat merasakan penyeberangan itu. Dengan mudah, jembatan bisa dilewati kendaraan roda dua.

Namun per 1 April, jembatan kembali rusak saat hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah HST. Akibat hujan itu, debit air di sungai pun meningkat. Aliran air yang deras menghantam jembatan hingga terputus kembali.