Baterai Kendaraan Listrik

Honda dan LG Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Senilai Rp53,8 Trilliun di Amerika

Honda Motor Co., Ltd. bersama LG Energy Solution akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik dengan kapasitas produksi 40GWh per tahunnya.

Honda dan LG bangun pabrik baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat. (Foto: dok. Honda)

apahabar.com, JAKARTA - Honda Motor Co., Ltd. bersama LG Energy Solution akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik dengan kapasitas produksi 40GWh per tahunnya.

Pabrik yang berlokasi di Fayette County, Ohio, Amerika Serikat tersebut akan menyerap sekitar 2.200 tenaga kerja dengan nilai total investasi senilai US$ 3,5 milliar atau setara dengan Rp53,8 triliun.

Untuk diketahui, kedua perusahaan telah menjalin kerjasama secara resmi untuk memproduksi baterai kendaraan listrik pada akhir Agustus 2022 lalu.

"Komitmen kami adalah menghasilkan produk kualitas tinggi. Kami juga bersama-sama menciptakan lapangan pekerjaan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak," kata Dong-Myung Kim, EVP of Advanced Automotive Battery Division LG dalam keterangannya, Kamis (13/10).

Baca Juga: Selain Jadi Kapolda Jatim, Teddy Minahasa juga Dipercaya Ketua Umum HDCI

Di sisi lain, Bob Nelson, EVP American Honda Motor Co., Inc. mengatakan, pihaknya mengucapkan Terima Kasih kepada para pejabat di Negara Bagian Ohio.

"Terima kasih khususnya kota Fayette County, Jefferson Township, Jeffersonville serta Washington Court House yang telah menyambut baik proposal kerjasama ini," ujarnya.

Pabrik ini akan memproduksi jenis baterai pouch-type yang akan disuplai untuk pabrik perakitan kendaraan listrik Honda di kawasan Amerika Utara, seiring dengan semakin meningkatnya tren kendaraan berbasis elektrik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Jadi Mobil Operasional Freeport, Seberapa Tangguh Toyota Land Cruiser Seri 70?

Fasilitas tersebut akan mulai dibangun pada awal tahun 2023 mendatang dengan target produksi massal advanced lithium-ion battery cells pada akhir tahun 2025.

Bahkan, Honda rencana globalnya akan meluncurkan hingga 30 mobil berbasis listrik pada 2030, dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya.

Selain itu, pabrikan otomotif asal Jepang itu juga berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua lini produk serta aktivitas perusahaannya pada 2050.