Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

HIPKA Apresiasi Kebijakan Adaptif Pemerintah

Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kamrussamad menilai Indonesia menjadi negara yang mampu bertahan di tengah ancaman resesi global.

HIPKA apresiasi kebijakan adaptif pemerintah yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Foto: net/ist

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kamrussamad mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai hasil dari arahan dan kebijakan ekonomi yang adaptif.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi negara termasuk stabil dan terus bertumbuh. Hal itu membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu bertahan di tengah ancaman resesi global.

“Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi dari negara negara maju. Pengendalian inflasi yang stabil, neraca perdagangan surplus USD54,46 miliar sepanjang 2022 dan kinerja ekspor tumbuh 29,4 persen tahun lalu,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan beberapa target di sektor ekonomi prioritas, menurut HIPKA menunjukkan perkembangan yang berarti. Hal-hal seperti penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), penyediaan rumah subsidi, penguatan reformasi industri kesehatan, hingga penyelesaian masalah-masalah pertambangan menjadi kerja keras pemerintah yang perlu diapresiasi.

Baca Juga: Jokowi Optimis 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5 Persen

Baca Juga: Kinerja Ekspor Dukung Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi 2022

Menurut Kamrussamad, penyelesaian masalah-masalah pertambangan telah berdampak terhadap bangkitnya industri di tanah air. ”Termasuk industri di bidang ketahanan pangan, industri pupuk, dan swasembada pangan," jelasnya.

Hal itu disampaikan Kamrussamad usai beraudiensi dengan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Rabu (18/1).

Acara audiensi yang melibatkan jajaran Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPKA tersebut bertujuan untuk mengundang Menko Airlangga Hartarto pada kegiatan Rakernas HIPKA yang akan diselenggarakan pada Februari mendatang.

"Nantinya, rakernas juga akan membahas beberapa sektor ekonomi strategis tanah air," pungkasnya.