Hingga September 2024, Realisasi Investasi di Kalimantan Selatan Capai Rp18,13 Triliun

Provinsi Kalimantan Selatan mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp18,134 triliun selama periode Januari hingga September 2024.

Realisasi investasi di Banua sepanjang 2024, sektor tambang mendominasi. Foto: Detikcom

bakabar.com, BANJARBARU - Provinsi Kalimantan Selatan mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp18,134 triliun selama periode Januari hingga September 2024.

Investasi ini mencakup 9.139 proyek. Terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp12,185 triliun dari 8.255 proyek, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp5,950 triliun dari 884 proyek.

Kotabaru menjadi kabupaten dengan realisasi investasi tertinggi, mencapai Rp4,610 triliun, disusul Tanah Bumbu dengan Rp3,714 triliun, dan Banjarmasin sebesar Rp3,100 triliun.

“Banjarmasin sendiri mencatatkan jumlah proyek terbanyak dengan 2.056 proyek, diikuti Banjar dengan 1.320 proyek, dan Banjarbaru sebanyak 1.096 proyek," papar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri, Selasa (31/12).

Sektor pertambangan masih mendominasi realisasi investasi di Banua dengan total Rp10,082 triliun, diikuti sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp2,400 triliun, serta sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp1,287 triliun.

Berdasarkan negara asal, Hongkong (RRT) menjadi investor terbesar dengan nilai Rp2,999 triliun, diikuti oleh Singapura sebesar Rp1,394 triliun, dan Kepulauan Virgin Inggris sebesar Rp561,855 miliar.

Pada triwulan III (Juli–September) 2024, realisasi investasi di Kalsel mencapai Rp5,954 triliun dari 3.924 proyek. PMDN menyumbang Rp2,861 triliun dari 2.976 proyek, sementara PMA berkontribusi Rp3,092 triliun dari 318 proyek.

Realisasi PMDN tertinggi tercatat di Banjarmasin dengan Rp715,082 miliar dari 647 proyek. Kemudian Tanah Bumbu sebesar Rp633,276 miliar dari 375 proyek, dan Kabupaten Banjar sebesar Rp508,165 miliar dari 423 proyek.

"Untuk PMA, Kabupaten Kotabaru memimpin dengan Rp2,094 triliun dari 45 proyek, disusul Kabupaten Tanah Bumbu dengan Rp456,042 miliar dari 28 proyek, dan Kabupaten Balangan sebesar Rp299,428 miliar dari 4 proyek," jelas Endri.

Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat 17 dalam hal realisasi PMDN dan PMA.