proyek strategis nasional

Hingga Juli 2023, Kementerian PUPR Rampungkan 87 PSN

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan telah merampungkan 87 Proyek Strategis Nasional (PSN) dari target 125 PSN.

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono saat memaparkan perkembangan penyelesaian PSN dalam acara 'Conference on National Strategic Projects (PSN)' di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono menyebutkan pihaknya telah merampungkan 87 Proyek Strategis Nasional (PSN) dari target 125 PSN yang diamanahkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Hingga Juli 2023 ini, kami telah dapat Alhamdulillah menyelesaikan 87 Proyek Strategis Nasional, 70 persen dari keseluruhan target yang telah ditetapkan,” kata Basuki dalam gelaran 'Conference on National Strategic Projects (PSN) di Jakarta, Rabu (26/7).

Sebanyak 87 PSN yang telah diselesaikan tersebut mencakup 36 bendungan, 2 proyek irigasi, 27 ruas jalan tol, 4 ruas jalan non tol, 3 sistem penyediaan air minum (SPAM), 7 proyek perumahan, 7 pintu lintas batas negara (PLBN), dan 1 infrastruktur pendidikan.

Baca Juga: Program Sejuta Rumah, Kementerian PUPR: Semester I Capai 480.438 Unit

Basuki menjelaskan, Kementerian PUPR telah menetapkan 24 proyek PSN yang harus diselesaikan tahun ini. Target proyek itu di antaranya 15 bendungan, 5 ruas jalan tol, 2 proyek perumahan, 1 irigasi, dan 1 pengembangan kawasan industri.

Salah satu proyek yang menjadi target penyelesaian tahun ini yaitu 5 proyek ruas jalan tol yang mencakup Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Pasuruan-Probolinggo, Tol Cibitung-Cilincing, dan Tol Cinere-Jagorawi.

Kemudian untuk 15 proyek bendungan di antaranya Bendungan Keureuto dan Rukoh di Aceh, Lausimeme di Sumatera Utara, Margatiga di Lampung, Karian di Banten, Cipanas dan Leuwikeris di Jawa Barat, Jlantah di Jawa Tengah, Sidan di Bali, Sepaku Semoi di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Tragedi Km 171 Tanah Bumbu, Menteri PUPR Jangan Omdo!

Selanjutnya, Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat, Ameroro di Sulawesi Tenggara, Pamukkulu di Sulawesi Selatan, dan Lolak di Sulawesi Utara. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga menargetkan penyelesaian proyek irigasi di Daerah Irigasi Lempuing Sumatera Selatan.

Basuki juga memaparkan, untuk dapat membangun infrastruktur publik yang efektif, perlu memerhatikan dua aspek. Pertama dalam pembangunan infrastruktur, diutamakan infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kedua, selain strategi, perlu adanya pengutamaan dalam hal implementasi.

“infrastruktur ini jadi pondasi dalam rangka Menko Perekonomian mendesain pertumbuhan ekonomi di Indonesia, apapun yang didesain kalau nggak ada infastruktur pasti tinggal hanya gagasan,” katanya.