Hot Borneo

Hingga Agustus 2022, Karhutla di Kalteng Meningkat

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Hingga Agustus 2022, jumlah kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan…

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Nanang Avianto, memeriksa sejumlah peralatan pemadaman seusai apel gelar sarpras penanggulangan karhutla di Polda Kalteng, Rabu (3/8). Foto: apahabar.com/Andre Faisal Rahman

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Hingga Agustus 2022, jumlah kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Sedianya belum semua kawasan di Kalteng memasuki musim kemarau. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, baru dua kawasan yang sudah kemarau.

Kedua kawasan dimaksud adalah Kapuas bagian timur laut dan Barito Timur bagian tenggara.

Namun demikian, jumlah kebakaran hutan dan lahan di Bumi Tambung Bungai meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Dicatat Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kalteng hingga Agustus 2022, terdapat 940 titik api dari 118 kejadian.

“Jumlah itu meningkat dibanding kejadian sepanjang 2021 yang mayoritas dilanda kemarau basah,” papar Supervisor Analis Bencana Pusdalops PB Kalteng, Japalmen, Kamis (4/8).

“Adapun hotspot terbanyak hingga Agustus 2022 berada di wilayah Barito Utara, Katingan dan Kotawaringin Timur yang rata-rata di atas 100,” tambahnya.

Upaya mitigasi pun sudah dilakukan BPBD Kalteng agar jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak semakin banyak.

Di antaranya membentuk posko pengendali di Palangka Raya, Pulang Pisau, Kapuas, Kota Waringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara, dan Barito Selatan.

“Semua stakeholder juga sudah melakukan mitigasi, seperti TNI/Polri yang melakukan pengawasan di sejumlah lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan,” tandas Japalmen.