Hot Borneo

Hindari Penumpukan Penumpang di Pelabuhan Sampit, Warga Kotim Diimbau Mudik Lebih Awal

apahabar.com, SAMPIT – Seiring perizinan mudik lebaran oleh pemerintah, Pelabuhan Sampit di Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan…

Menjelang mudik lebaran, aktivitas di Pelabuhan Sampit diperkirakan akan meningkat signifikan dibanding tiga tahun terakhir. Foto: Antara

apahabar.com, SAMPIT – Seiring perizinan mudik lebaran oleh pemerintah, Pelabuhan Sampit di Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, diprediksi mengalami lonjakan penumpang yang signifikan.

Menyikapi kondisi itu, warga pun diimbau agar melakukan mudik ke kampung halaman lebih awal untuk menghindari penumpukan di pelabuhan.

“Kalau bisa jangan menunggu puncak arus mudik. Mudik lebih awal supaya terhindar dari penumpukan penumpang,” papar Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto, seperti dilansir Antara, Kamis (24/3).

“Selain itu supaya memastikan tempat di atas kapal dan tidak perlu berdesakan. Mudik lebih awal juga supaya bisa berkumpul lebih lama dengan keluarga di lampung halaman,” imbuhnya.

Memang seiring penghapusan larangan mudik, lonjakan penumpang mulai terlihat di Pelabuhan Sampit. Terlebih sudah hampir tiga tahun diberlakukan pembatasan mudik.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit melakukan berbagai persiapan.

Di antaranya menyiapkan KM Kirana III tujuan Surabaya dengan kapasitas 700 penumpang ditambah kendaraan, serta KM Kirana I tujuan Semarang dengan kapasitas 700 penumpang ditambah kendaraan.

“Terhitung mulai H-30 lebaran sampai lebaran, terdapat 16 call atau keberangkatan yang disiapkan untuk mengangkut pemudik. Rinciannya 8 call ke Semarang dan 8 call ke Surabaya,” jelas Hendrik.

“Namun demikian, kami belum mengetahui soal dispensasi jumlah penumpang. Kalau sebelum pandemi, dispensasi muatan sekitar 25 persen,” imbuhnya.

Guna memperlancar perjalanan, Dharma Lautan Utama mengklaim seluruh ruangan selalu disemprot desinfektan. Juga tersedia tempat mencuci tangan sejak penumpang masuk ke pelabuhan.

Kemudian setiap kru kapal rutin diperiksa setiap minggu, termasuk kewajiban mengonsumsi vitamin dan suplemen lain untuk menjaga imunitas tubuh.

Ruang isolasi juga disiapkan di kapal untuk mengantisipasi penumpang yang bergejala terpapar Covid-19.

“Sebelumnya sselama pandemi, kapasitas terisi hanya 20 sampai 30 persen. Kami berharap terjadi peningkatan signifikan jumlah penumpang dan semuanya berjalan lancar,” tandas Hendrik.