Sport

Hindari Kutukan, Jawara Bertahan MotoGP Joan Mir Tolak Nomor Start 1

apahabar.com, MADRID – Sebagai juara bertahan MotoGP 2020, Joan Mir melewatkan kesempatan menggunakan motor bernomor start…

Meski sempat mengenakan nomor 1 dalam perayaan juara, Joan Mir tetap menggunakan nomor 36 di MotoGP 2021. Foto-Bolasport

apahabar.com, MADRID – Sebagai juara bertahan MotoGP 2020, Joan Mir melewatkan kesempatan menggunakan motor bernomor start 1. Takut terkena kutukan?

Menjelang MotoGP 2021, pebalap Suzuki Ecstar itu sudah sepantasnya menggunakan motor nomor 1 yang menandai seorang juara bertahan.

Terlebih setelah musim 2012, tidak seorang pun juara bertahan MotoGP yang memilih menggunakan motor nomor 1 di musim berikutnya.

Namun teka-teki nomor motor tersebut terjawab, Jumat (12/2), ketika Joan Mir resmi mengumumkan keputusan.

“Nomor pilihan saya tetap seperti biasanya. Saya setia dengan #36,” ungkap Joan Mir seperti dilansir Crash melalui Detik.

“Memang menjadi luar biasa untuk menggunakan nomor 1 yang menjadi impian dan pengalaman unik. Tapi saya percaya 36 adalah nomor yang sudah mengiringi kerja keras saya, serta membawa saya menjuarai MotoGP dan Moto3,” imbuhnya.

Nomor 36 sudah mengiringi Joan Mir sejak debut di Moto3 musim 2015 bersama Leopard Racing. Mir menggantikan Hiroki Ono yang cedera di Australia.

Keputusan Joan Mir tidak menggunakan nomor 1 sebagai juara bertahan, bukan hal asing dilakukan.

Sebelumnya Marc Marquez dan Valentino Rossi senantiasa setia dengan nomor lama, kendati tampil sebagai juara bertahan.

Casey Stoner menjadi juara bertahan terakhir yang mengunakan nomor 1 di musim 2012 bersama Repsol Honda.

Keputusan sejumlah pebalap menghindari nomor 1 didasari sejumlah pengalaman buruk. Bahkan pebalap berstatus juara dunia yang memutuskan memakai nomor 1, seakan dikutuk gagal mempertahankan gelar.

Sebelumnya di era GP500, pembalap yang pernah merasakan kutukan serupa adalah Michael Doohan, Alex Criville, dan Kenny Roberts Jr.

Michael Doohan gagal mempertahankan gelar juara dunia di musim 1999, Alex Criville musim 2000, serta Kenny Roberts Jr di musim 2001.

Kemudian sejak musim 2002 atau era awal MotoGP, tercatat tiga pebalap juara dunia yang merasakan kutukan tersebut. Mereka adalah mendiang Nicky Hayden, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.

Nicky Hayden menggunakan nomor 1 di musim 2007, setelah menjadi juara dunia semusim sebelumnya.

Hasilnya Nicky Hayden hanya mampu finis kedelapan di klasemen akhir MotoGP 2007. Sedangkan gelar juara dunia diraih Casey Stoner.

Tak butuh waktu lama, kutukan nomor 1 memakan korban baru. Casey Stoner gagal mempertahankan gelar, karena dikalahkan Valentino Rossi di musim 2008.

Seakan tak jera, Casey Stoner kembali menggunakan nomor 1 setelah berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2011 bersama Repsol Honda.

Meski sudah berganti pabrikan, kutukan itu tampaknya tak mau menjauh. Casey Stoner kembali gagal mempertahankan gelar juara dunia di musim 2012.

Jorge Lorenzo pernah menggunakan nomor 1 di musim 2011 bersama Yamaha. Hasilnya pria Spanyol itu gagal mempertahankan gelar.

Pebalap berjuluk X-Fuera itu pun memutuskan tetap menggunakan nomor 99, ketika kembali menjadi juara dunia MotoGP 2012 dan 2015.

Faktanya Jorge Lorenzo tetap saja tak bisa mempertahankan gelar juara dunia di musim 2013 dan 2016, karena selalu kalah saing dengan Marc Marquez.

Hal tersebut bisa menjadi bukti bahwa urusan mempertahankan gelar juara dunia, tidak berkaitan dengan nomor.