KKB Bakar Pesawat

Hilang 2 Bulan, Satgas Damai Cartenz Perluas Pencarian Pilot Susi Air

Satgas Operasi Damai Cartenz memperluas pencarian pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens yang telah disandera selama 2 bulan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata

Pesawat perintis milik Susi Air di sandera KSB di Lapangan Terbang Wangbe, Kab Puncak, Jumat (12/3/2021) sekitar pukul 06.20 WIT. Foto: dok. istimewa

apahabar.com, JAKARTA - Satgas Operasi Damai Cartenz memperluas pencarian pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens yang telah disandera selama 2 bulan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Wilayah operasi kita ada di beberapa kabupaten, yaitu ada empat kabupaten yang diperluas pencariannya, dari kabupaten Nduga seperti Lany Jaya, Yahukimo, dan sekarang di Kabupaten Puncak Ilaga," kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani, Minggu (9/4).

Baca Juga: Susi Air Sulit Negosiasi Bebaskan Pilot Phillips, Komunikasi OPM Tertutup

Faizal mengatakan pihaknya sampai saat ini terus melakukan pencarian dan pendalaman terkait upaya penyelamatan pilot Susi Air yang telah disandera selama dua bulan tersebut.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Bantah Pilot Philips Gabung OPM

Sementara, Polda Papua telah merespons dengan menerjunkan personel bersama prajurit TNI AD ke Papua untuk menangani aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“TNI mendukung Polri dalam upaya kemanusiaan terhadap warga Paro dan upaya pencarian Pilor Susi Air, Capt. Philip Mark Marthens,” ujar Kadiv Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny, Sabtu (11/2) lalu.

Saat ini, pihak Polda ataupun TNI masih menjalin komunikasi dengan pihak pimpinan KKB. Namun jika hal itu tidak mendapat respons, maka upaya penegakan hukum akan segera dilakukan.

“Upaya penegakan hukum oleh Polri merupakan upaya terakhir apabila ruang komunikasi persuasif tidak tercapai,” tambahnya.

Baca Juga: Pilot Disandera, Susi Pudjiastuti Pastikan Rute Perintis di Papua Aman

Senada, Kapuspen TNI Laksda Kisdiyanto mengatakan operasi yang sedang dilakukan TNI bersifat rahasia dan tidak untuk konsumsi publik. Namun dia memastikan, pihaknya tetap bersinergi dengan aparat lokal yakni Polda Papua.

“Untuk operasi militer, kita sifatnya rahasia dan tentunya tetap bersinergi dengan polri,” ungkap Kisdiyanto.