Iduladha 2023

Hewan Kurban Jakut Bermasalah, Ada Infeksi Kulit hingga Belum Cukup Umur

Hewan yang mengalami infeksi kulit dan diare segera ditangani dengan pengobatan secara langsung oleh petugas dari Sudin KPKP Jakarta Utara.

Sapi kurban di Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi (apahabar.com/Mae Manah)

apahabar.com, JAKARTA - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara menemukan beberapa penyakit pada hewan kurban jelang Iduladha 1444 H di Jakarta Utara.

Dalam pemeriksaan ditemukan ada usia hewan kurban yang belum cukup untuk disembeli di beberapa tempat penampungan di Jakarta Utara termasuk adanya penyakit hewan.

Kasudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan, dari ribuan ekor hewan kurban yang sudah diperiksa, ada lima ekor yang mengalami gejala kurang nafsu makan. Gejala ini muncul akibat hewan-hewan tersebut tertekan selama dibawa dalam perjalanan.

"Terhadap kelima hewan ini akan diobati dengan pemberian avitaminosis," ucap Unang, saat dikonfirmasi, Kamis (22/6).

Baca Juga: Satpol PP Cianjur Tertibkan Penjual Hewan Kurban

Unang juga mengebut terdapat delapan ekor hewan belum cukup umur yang direkomendasikan untuk tidak dikurbankan. Kemudian ditemukan juga dua ekor hewan terinfeksi kulit dan satu ekor hewan mengalami diare. Keduanya telah diobati.

Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban sebanyak 4.633 ekor di kawasan Jakarta Utara. Pemeriksaan dilakukan secara langsung pada 77 lokasi penampungan hewan kurban yang tersebar di Jakarta Utara.

"Hasil pemeriksaan yang dimulai dari 5 Juni 2023 sampai hari ini tercatat sudah ada tempat penjualan hewan yang tersebar di Jakarta Utara sebanyak 77 lokasi," ujar Unang.

Baca Juga: Cegah Meluasnya Penyakit Menular, Sukabumi Perketat Masuknya Hewan Kurban!

Unang merinci, total sudah ada sebanyak 2.838 ekor sapi, 1.610 ekor kambing, dan 185 ekor domba yang diperiksa kesehatannya.

Pengawasan terhadap hewan kurban di Jakarta Utara mencakup pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), ​​​​​​​pemeriksaan fasilitas tempat penjualan, serta pemeriksaan fisik berupa kelayakan kesehatan hewan.

Apabila didapati hewan sakit maka petugas akan langsung mengambil tindakan pemeriksaan dan pengobatan. Semua penanganannya silakukan secara gratis.

"Sampai saat ini tidak ditemukan hewan yang sakit Antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun bentol pada kulit sapi/kerbau (Lumpy Skin Disease/LSD)," tukas Unang.