Gempa Cianjur

Hendak Mengantar Bantuan Logistik ke Cianjur, Mobil Relawan Dipalak Warga

Mobil relawan asal Jakarta menjadi korban pemalakan di Cianjur, tepatnya di Balai Desa Padaluyu, Kabupaten Cianjur.

Foto: tangkapan layar

apahabar.com, JAKARTA - Mobil relawan asal Jakarta menjadi korban pemalakan di Cianjur, tepatnya di Balai Desa Padaluyu, Kabupaten Cianjur.

Dalam perjalanan, para relawan yang membawa bantuan logistik ke lokasi korban gempa di Cianjur, tiba tiba saja dicegat sekelompok warga yang mengaku belum mendapat bantuan logistik.

"Kita awalnya mau ke Cisarua, Desa Sarapan Cugenang, mereka bilang belum dapat bantuan," ujar Rio korban palak di Cisarua, saat dihubungi apahabar.com, Jakarta, Rabu (23/11).

Baca Juga: Kunjungi Korban Gempa Cianjur, Panglima TNI Siapkan Rumah Sakit Darurat

Para korban sempat merekam aksi pemalakan itu, dalam video tersebut mobil korban diberhentikan oleh warga yang berdiri di tengah jalan dan meninta logistik secara paksa kepada relawan.

"Kalau mereka laper kan harusnya bisa ke dapur umum, itu ada mobil angkot setidaknya bisa menumpang buat ambil makanan," jelas Rio.

Dengan terpaksa relawan yang hendak ingin mengirimkan bantuan tersebut memilih untuk mencari akses jalan lain. Pilihan tersebut dilakukan agar tidak terjadi keributan antar relawan dan warga.

"Akhirnya daripada kita ribut dan mereka juga gak mau kasih jalan ya sudah kita mundur cari jalan lain," tuturnya.

Baca Juga: BNPB Dirikan Posko Penanganan Darurat, Apa Saja Aktivitasnya?

Sekelompok relawan yang ingin memberikan bantuan dari luar daerah Cisarua meminta untuk dilakukan pengamanan di setiap posko akses menuju pembagian logistik, agar menghindari penimbunan bantuan logistik di beberapa daerah Cianjur, Jawa Barat.

BNPB Dorong Warga Pindah di Pengungsian Representatif

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto menyoroti masih adanya warga yang mendirikan tenda secara mandiri di lokasi berdekatan rumah warga yang hancur. Padahal warga yang memilih tinggal di tenda mandiri, lebih rentan tidak terlayani kebutuhannya dengan baik.

"Kami usahakan yang masih mengungsi di dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan maupun logistiknya," jelasnya.

Baca Juga: BNPB: Warga di Pengungsian Mandiri Rentan Tak Terlayani

dampak gempa bumi di Cianjur per Selasa (22/11) mengakibatkan sebanyak 268 orang meninggal dunia, 151 orang hilang, 1.083 orang orang mengalami luka-luka. Selain itu, akibat dari gempa Cianjur setidaknya sebanyak 22.198 rumah mengalami kerusakan dari skala ringan, sedang, hingga parah.