apahabar.com, BANJARBARU – Virus Corona menggegerkan warga dunia, khususnya Kota Wuhan, China. Pemerintah berharap agar virus itu tak sampai masuk ke Indonesia, apalagi mewabah hingga ke Kalimantantan Selatan.
Ancaman wabah mematikan tersebut coba disiasati oleh pemerintah Banjarbaru.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjarbaru, Rizana Mirza mengatakan telah mendapat arahan dari pemerintah pusat untuk menyebarkan surat edaran terkait Virus Corona ke rumah sakit dan puskesmas.
“Kami telah menyampaikan kepada puskesmas-puskesmas yang ada di wilayah Banjarbaru untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona ini,” ujarnya kepadaapahabar.com, Selasa (28/1) pagi.
Selain surat edaran, dikatakannya ada juga bahan-bahan edukasi dari pusat yang berkaitan mengenai informasi virus Corona.
“Bahan edukasi itu juga telah disampaikan ke puskesmas- puskesmas,” lanjutnya.
Informasi yang disampaikan tidak lain mengenai kesiapan menghadapi virus Corona. Cara mengenali gejala, dan cara pengobatan.
“Saat ini masih belum tersedia vaksin 2019 nCov, pengobatan masih bersifat suportif sesuai dengan gejala yang ada,” terangnya.
Sedangkan untuk gejala, dijelaskannya 90 persen karena demam tinggi, 80 persen lelah letih lesu dan batuk kering, 20 persen sesak, dan 15 persen ditress pernafasan.
Namun, sambungnya, untuk Banjarbaru masih aman dari paparan virus mematikan tersebut. Dan tidak semua gejala tersebut mengarah ke Corona.
“Di Banjarbaru sendiri belum ada yang terdeteksi atau telah terpapar virus Corona,” terangnya.
Terakhir, Rizana mengimbau kepada masyarakat Banjarbaru agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti selalu mencuci tangan pakai sabun.
“Menutup mulut atau hidung bila batuk atau bersin. Selalu mencuci tangan waktu mau makan atau minum. Dan lebih penting selalu membiasakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat) dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat),” pungkasnya.
Baca Juga:Rupiah Masih Terdampak Kekhawatiran Atas Virus Corona di China
Baca Juga:Korban Tewas Akibat Virus Corona Capai 106 Orang, 4 Ribu Pasien Dirawat di China
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini