Tak Berkategori

Heboh Dikira Disembunyikan Makhluk Gaib, Ibu Muda di HST Akhirnya Ditemukan

apahabar.com, BARABAI – Sekitar 7 jam, pencarian seorang ibu bernama Fitria R (25) membuahkan hasil. Dia…

apahabar.com, BARABAI – Sekitar 7 jam, pencarian seorang ibu bernama Fitria R (25) membuahkan hasil.

Dia ditemukan di Desa Rangas-Anduhum Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (19/6) dini hari.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD HST, Ma’mun menyebutkan Fitria ditemukan di rumah rekan sejawatnya, sekitar pukul 02.00.

“Alhamdulillah, dari keterangan relawan, Fitria telah ditemukan,” terang Ma’mun yang ikut terjun ke lapangan.

Saat ini, ibu muda yang baru melahirkan anak perempun berumur 10 hari ini tengah dijemput oleh suaminya, Imis.

Belum jelas apa motif Latifah hingga lari dari rumah. Yang jelas dia hilang tidak seperti perkiraan warga, disembunyikan makhluk gaib.

Dari keterangan sang ibu, Alfiah, anaknya tidak ada masalah. Baik dengan tetangga maupun dalam rumah tangga.

“Tidak ada masalah dan tidak pernah cerita hal-hal aneh. Dia orangnya manut. Tapi sebelum hilang, sempat marah karena disuruh mandi,” kata Alfiah.

Penulusuran apahabar.com, sebelum lari dari rumah, Latifah disebut sempat mengisi pulsa kartu selulernya.

“Iya sempat mengisi pulsa. Itu pada sore harinya,” ujar salah satu warga yang enggan namanya disebutkan.

Sebelumnya, diberitakan apahabar.com, Fitria R (25) hilang dari rumahnya di Desa Cukan Lipai Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) Hulu Sungai Tengah (HST), Jumat (18/6).

Fitria dilaporkan meninggalkan rumah selepas waktu salat magrib atau sekitar pukul 19.00.

"Terakhir memakai baju daster putih motif kembang. Tidak membawa apa apa selain pakaian di badan," kata si ibu, Alfiah ditemui apahabar.com, Sabtu (19/6) dini hari.

Warga setempat melihat Fitria terakhir kali berjalan ke arah belakang rumah yang dipenuhi pepohonan. Warga lantas mengira Fitria disembunyikan makhluk halus.

Fitria yang baru melahirkan bayi perempuan berumur 10 hari ini Jantas dicari warga setempat. Mereka bahkan melakukan ritual “bagandang nyiru” atau memukul tampah dari anyaman bambu.

“Sejak pukul 20.00 23.00 tadi warga mencari cari ke belakang rumah. Hingga kini belum ditemukan," ucap warga setempat, Hadil Amin kepada apahabar.com.