Haul ke-18 Guru Sekumpul sebagai Pengobat Rindu

Acara haul ke-18 Abah Guru Sekumpul digelar di Kampung Keramat, Martapura Timur, Kabupaten Banjar dan sebentar lagi selesai.

Wapres KH Ma'ruf Amin di acara haul ke-18 Abah Guru Sekumpul. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com,. BANJARBARU - Acara Haul Akbar ke-18 Abah Guru Sekumpul digelar di Kampung Keramat, Martapura Timur, Kabupaten Banjar dan sebentar lagi selesai.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin mengatakan, acara ini merupakan pengobat rindu warga Kalsel dengan haul Abah Guru Sekumpul.

"Semoga ini dapat mengobati kerinduan kita semua dengan Abah Guru Sekumpul dan mendapat berkah," ujar Paman.

Sementara, Guru Wildan Salman membacakan manakib Abah Guru Sekumpul. Ketika Guru Sekumpul lahir, beliau tidak menyusu dari ibunya.

"Hanya menghisap air liur oleh Haji Idur hingga kenyang. Ini terjadi hingga usia beliau empat bulan," kata Guru Wildan.

Kehidupan Guru Sekumpul sangat sederhana, bahkan jauh dari lebih. Beliau kata Guru Wildan, pernah bermimpi melihat sebuah kapal besar, namun ketika hendak masuk, beliau tak diizinkan.

Lalu, di malam Jumat berikutnya, Guru Sekumpul kembali bermimpi hal serupa. Kemudian malam Jumat berikutnya lagi, beliau kembali bermimpi kejadian sama.

"Tapi yang ketiga kali ini, beliau dipersilakan masuk ke dalam kapal besar itu dan bertemu seseorang berjubah putih," tutur Guru Wildan.

Saat Abah Guru Sekumpul menuntut ilmu ke Arab Saudi, ternyata disambut oleh seseorang berjubah putih di kapal besar dalam mimpi itu.

"Beliau pun berguru kepada seseorang berjubah putih tersebut," ceritanya.

Wapres KH Ma'ruf Amin bersyukur dapat berhadir ke acara akbar di Kalsel ini. Dirinya berharap semua yang berhadir di acara haul Guru Sekumpul mendapatkan berkah oleh Allah SWT.

"Karena Guru Sekumpul adalah orang yang saleh," ujar Ma'ruf Amin.

Menurutnya, orang yang saleh dapat memberikan keberkahan tidak hanya ketika masih hidup. Tapi juga ketika sudah wafat," singkatnya.