debat cawapres

Hasto: Sifat Emosi Prabowo Nular ke Gibran Saat Debat

Penampilan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mencuri perhatian Sekretaris Jenderal (sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di JCC acara debat keempat cawapres. Foto: apahabar.com/Tegar.

apahabar.com, JAKARTA - Penampilan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mencuri perhatian Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. 

Hasto mengaku terkejut dengan perubahan sikap dari Gibran yang menurutnya emosional. Sekjen PDI itu lantas menilai sifat emosi Prabowo telah menular ke Gibran.

"Tadi saya agak kaget dengan perubahan sifat mas Gibran. 3 bulan bersama Prabowo ternyata mas Gibran semakin jauh dengan (sifat) Pak Jokowi. menurun 'lah karakter emosional Prabowo ke Gibran," kata Hasto di Gedung JCC pasca-debat Cawapres.

Baca Juga: Gibran: Cadangan Nikel Indonesia Terbesar se-Dunia

Hasto melihat terdapat beberapa pernyataan yang disampaikan Gibran terlihat tidak perlu. Bahkan keputusan Gibran untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) merupakan hal yang gegabah. Sebab tambang Ilegal tidak memiliki izin. 

"Sehingga mempersoalkan beberapa hal yang tidak perlu. Maka dari itu dari debat tadi, kita membutuhkan pemimpin yang memiliki kedewasaan di alam pikir bukan yang menyerang demi ambisi pribadi," tegas Hasto.

Sekali lagi, Hasto yang menilai Gibran banyak melakukan gimik dengan mencari jawaban atas pertanyaannya ke Mahfud Md merupakan dampak dari sifat yang ditularkan Prabowo. 

"Ya itu (Gimik Gibran) seperti pengaruh dari Pak Prabowo yang emosional," ujar Hasto. 

Baca Juga: Gibran Bilang Cak Imin Aneh: Tak Paham Lithium Ferro Phosphate

"Maka dengan kejadian tadi saya jadi berpikir bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi yang seharusnya usia 40 tahun tidak boleh diotak atik dengan rekayasa hukum itu sangat penting," sambungnya.

Selain itu, Hasto menilai tidak ada komitmen dari Gibran untuk menjaga lingkungan, berpihak ke rakyat dan komitmen melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya. 

"Ini adalah forum debat kepada seluruh rakyat Indonesia dan juga dunia. Ini harus dilihat sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan, berpihak kepada rakyat dan komitmen melanjutkan pembangunan. Itu yang tidak terlihat di mas Gibran," ungkap Hasto.