Tak Berkategori

Hasil Pilpres AS 2020, Donald Trump Tolak Transisi, Biden: Makin Banyak Warga Meninggal

apahabar.com, JAKARTA – Hasil Pilpres AS 2020, Joe Biden menang dengan perolehan suara mengguli rivalnya, namun…

Presiden AS Donald Trump merasa jauh lebih baik setelah mendapatkan perawatan usai dinyatakan positif Covid-19. Foto-AFP

apahabar.com, JAKARTA – Hasil Pilpres AS 2020, Joe Biden menang dengan perolehan suara mengguli rivalnya, namun Donald Trump tetap tak mau mengakui kekalahan hingga hari ini.

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan lebih banyak warga meninggal karena virus corona jika pemerintahan Presiden Donald Trump terus menghambat proses transisi, terutama dalam hal rencana distribusi vaksin.

“Lebih banyak orang mungkin mati jika kita tidak berkoordinasi,” kata Biden di Wilmington, Delaware, sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (17/11/2020).

Hal itu diungkapkan Biden ketika ditanya mengenai dampak dari upaya Trump menolak transisi.

BACA JUGA : Pilpres AS 2020, Jelang Lengser Trump Pecat Menhan AS! Tempatkan Loyalis Isi Jabatan Pentagon

“Bagaimana kita bisa memvaksinasi lebih dari 300 juta orang Amerika,” ujarnya bertanya. “Apa rencananya? Ini butuh upaya yang sangat besar, sangat besar untuk menyelesaikannya.”

Menurut dia, kalau musti menunggu sampai 20 Januari untuk memulai perencanaan itu maka akan terlambat. Karena itu, kata dia, penting dilakukan secepatnya dan ada koordinasi.

“Sekarang atau secepat mungkin kita bisa menyelesaikannya, kata dia seperti dikutip dari CNN.

Biden juga mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan sejumlah anggota parlemen Republik, dan mengatakan bahwa mereka bersimpati dengan posisi sulit yang diberikan Trump.

“Saya berharap Presiden akan lebih tercerahkan sebelum kita mencapai 20 Januari,” kata Biden.

Presiden Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden. Foto-Instagram.com/@joebiden

Sebelumnya penasihat Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan perusahaan pembuat vaksin virus corona dalam beberapa hari mendatang.

Rencana pertemuan dengan perusahaan vaksin dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di AS.

Baru-baru ini, kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNtech menunjukkan 90 persen efektif dalam uji klinis baru.

Kemudian vaksin virus corona Moderna diklaim 94,5 persen efektif melawan Covid-19. Hasil yang baru saja dirilis kemarin itu menjadikannya sebagai vaksin corona kedua buatan Amerika Serikat yang memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

Trump diketahui menolak mengakui kekalahan dan memberikan transisi damai, sehingga membuat akses pemerintahan Biden kesulitan melawan pandemi.

Masalah utamanya terletak pada “mekanisme pembuatan dan distribusi” untuk mengeluarkan vaksin dan menekankan kebutuhan mendesak bagi tim transisi guna dapat bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) “secepat mungkin”.

Sementara itu, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci mengatakan kepada CNN State of the Union bahwa akan lebih baik jika pemerintahan Trump dan Biden dapat mulai bekerja sama dalam menanggapi virus corona.

Dia menyebut periode transisi sebagai masa yang “penting”. Fauci membandingkan proses tersebut dengan pelari yang mengoper tongkat estafet dalam kompetisi.

“Anda tidak ingin berhenti dan kemudian memberikannya kepada seseorang. Anda hanya ingin melanjutkannya,” ujar dia.

Hingga kini AS memiliki 11.526.423 kasus virus corona dan 252.620 kematian.