Hasil Pemeriksaan Pasien Terduga Cacar Monyet di Batola Dipastikan Negatif

Melalui pemeriksaan laboratorium, Dinas Kesehatan Barito Kuala (Batola) memastikan belum seorang pun warga yang terpapar cacar monyet.

Dinas Kesehatan Barito Kuala memastikan belum seorang pun warga yang terpapar cacar monyet. Foto: Freepik

bakabar.com, MARABAHAN - Melalui pemeriksaan laboratorium, Dinas Kesehatan Barito Kuala (Batola) memastikan belum seorang pun warga yang terpapar cacar monyet.

Semula seorang warga di Kecamatan Alalak yang dirawat di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin, diduga terpapar penyakit bernama lain monkeypox (Mpox) tersebut.

Lantas dugaan ditindaklanjuti instansi terkait dengan mengambil sampel darah pasien dimaksud untuk kepentingan pemeriksaan laboratorium.

"Alhamdulillah hasil pemeriksaan negatif dan tidak ditemukan cacar monyet di Batola," papar Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Batola, Hasni Mufliha, dikutip dari Antara, Senin (2/9).

"Pengambilan sampel darah langsung dilakukan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. Sedangkan pemeriksaan dilakukan di Balai Besar Labkesmas Banjarbaru," imbuhnya.

Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, tetapi lebih ringan. Dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan kemunculan benjolan berisi air atau nanah di seluruh tubuh.

Perbedaan utama gejala cacar monyet adalah menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Adapun masa inkubasi biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari, tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Penyakit cacar monyet biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Namun di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian kepada 1 dari 10 orang yang terinfeksi.

"Sementara penularan cacar monyet biasanya melalui air liur, kontak antarkulit, dan kontak hubungan seksual. Juga menggunakan peralatan pribadi handuk, sprei atau pakaian secara bergantian," jelas Hasni.

"Kami mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, seandainya sudah merasakan gejala. Apabila muncul seperti cacar, segera ditutupi dengan kain kasa steril," tambahnya.

Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kalsel, Anhar Ihwan, mendorong seluruh instansi terkait untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.

"Diharapkan masyarakat mengenali gejala dan tindakan yang harus dilakukan, seandainya menemukan gejala seperti Mpox," tegas Anhar.

"Mpox merupakan salah satu penyakit zoonosis yang awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun sekarang sudah dapat menyebar dari manusia ke manusia," tutupnya.