Petani Badui

Hasil Panen Durian, Petani Badui Raup Cuan Jutaan Rupiah

Petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten meraup jutaan rupiah dari hasil panen durian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Warga Badui tengah memanggul buah durian dari pohon dibawa ke penampung di Ciboleger Kabupaten Lebak. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten meraup jutaan rupiah dari hasil panen durian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.

"Kami panen durian pada Mei 2023 ditampung pengepul atau tengkulak Rp35 juta dari 10 pohon itu," kata Pulung (60) warga Badui di Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Minggu (14/5).

Pendapatan panen durian sebesar Rp35 juta itu dari 10 pohon antara lain lima pohon dibeli tengkulak Rp15 juta dan lima pohon lainnya Rp20 juta. Mereka para pengepul itu membeli pohon durian tergantung banyaknya buah, karena mereka membeli dengan sistem borongan satu pohon.

"Jika durian itu jumlahnya banyak tentu harganya pun cukup tinggi,"katanya menjelaskan.

Baca Juga: Gelar Perayaan 'Seba', Tokoh Badui Doakan Kehidupan Damai dan Rukun

Begitu juga Santa (50) seorang petani Badui mengaku panen durian bulan Mei 2023 cukup menguntungkan, karena buahnya cukup banyak. Bahkan,pohon durian miliknya sebanyak tujuh pohon dibeli tengkulak Rp21 juta dengan rata-rata Rp3 juta/pohon.

"Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dengan pendapatan panen durian itu,"kata Santa.

Asep (45) seorang pengepul durian di kawasan Badui di Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya sejak sepekan terakhir ini merasa kewalahan banyak pesanan dari Pandeglang, Rangkasbitung, Serang, Tangerang dan Bogor.

Mereka pemesan durian itu juga pedagang eceran dan dijual ke konsumen. Bahkan, pihaknya sehari bisa menjual durian sampai 50 ribu butir dengan rata - rata harga Rp20 ribu/buah.

Baca Juga: Laba Tipis di Tengah Ingar Bingar Musim Durian

"Kami meyakini dengan panen durian itu tentu perguliran uang di pemukiman Badui hingga ratusan juta rupiah/hari mulai petani, pengepul, pedagang pengecer,buruh panggul,sopir dan warga setempat," katanya menjelaskan.

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan masyarakat Badui jika panen durian dipastikan tingkat pendapatan ekonomi petani dan masyarakat cenderung meningkat. Sebab, hampir semua warga adat Badui di sini memiliki pohon durian, karena tanaman durian dilestarikan dan dirawat.

"Kita melarang warganya melakukan penebangan pohon, karena bisa menimbulkan kerusakan alam, sehingga tanaman durian menjadi andalan ekonomi masyarakat Badui jika musim panen,"katanya menjelaskan.

Ia mengatakan saat ini di kawasan pemukiman Badui memasuki musim panen, sehingga dipastikan pendapatan ekonomi masyarakat meningkat, termasuk petani. Bahkan, banyak wisatawan maupun pedagang pengecer dari luar daerah datang ke sini membeli durian.

Baca Juga: Tradisi Kendurian, Menutup Lebaran Sambut Rutinitas

"Kami mendorong petani di sini agar terus ditingkatkan populasi tanaman durian karena bisa menguntungkan pendapatan ekonomi keluarga,"katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengatakan selama ini buah durian menjadi andalan ekonomi petani dan masyarakat Badui. Masa panen durian di kawasan pemukiman Badui dipastikan berlangsung selama tiga bulan pada Mei sampai Juli 2023.

"Kami terus mendorong petani Badui agar mengembangkan perluasan tanaman durian dan juga meningkatkan kualitasnya," ugkap Rahmat.