Kalsel

Hasil Lab Keracunan Massal di Aluh Aluh, Makanan Negatif Zat Racun

apahabar.com, MARTAPURA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar terus menggali penyebab keracunan massal di Desa Terapu…

Peristiwa keracunan massal di Desa Terapu RT 3, Kecamatan Aluh Aluh, Kamis (13/2) malam. Foto-dok

apahabar.com, MARTAPURA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar terus menggali penyebab keracunan massal di Desa Terapu RT 3, Kecamatan Aluh Aluh, tempo hari.

Meski demikian, Kepala Dinkes Banjar, dr Diauddin memastikan dalam makanan ayam masak habang yang dikonsumsi warga tidak terdapat zat kimia beracun.

Kepala Dinas Kesahatan (Kadinkes) Kabupaten Banjar, dr Diauddin MKes. Foto-apahabar.com/hendra

Ketika korban dilarikan ke Puskesmas Aluh Aluh, Kamis (13/2) malam, saat itu juga, pihak Dinkes Banjar mengambil sampel makanan dan muntahan korban. Kemudian diteliti ke labolatorium di Banjarbaru.

"Setelah diuji, dalam makanan negatif kimiawi, artinya tidak ada terkandung zat racun kimiawi," ujar Kadinkes kerap disapa Dokter Dia kepada apahabar.com, Sabtu (15/2).

Dia menegaskan, dalam makanan yang disantap warga tersebut tidak ada racun dibuat di dalamnya.

Namun, lanjut dokter Dia, ada kemungkinan dalam makanan menganduk zat bakteri. Untuk memastikannya, kata Dia, harus menunggu seminggu sampai dua minggu ke depan.

"Karena sampelnya harus ditanam dulu biar tumbuh kumannya. Nah setelah itu baru ketahuan secara pasti bakteri apa yang terkandung," jelas Dia.

Disinggung bakteri seperti apa, Dia belum berani memastikan. Namun Dia menggambarkan, bakteri yang tumbuh kuman dalam makanan biasanya bila makanan itu sudah basi.

"Jadi belum bisa dipastikan kuman apa sampai keluar hasil labolatorium," imbuhnya.

Usai peristiwa keracunan massal pada malam itu, pasien keracunan yang dilarikan ke Puskesmas Aluh Aluh, semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing.

"Syukurnya tidak parah, jadi dapat langsung pulang pada malam itu juga. Hanya dua orang yang pulang pada pagi-nya," jelasnya.

Dia merincikan, total sekitar 107 orang yang menyantap makanan ayam masak habang saat acara haul salah satu orang tua warga itu. Kemudian ada 84 orang yang sempat dilarikan ke Puskesmas. Dari 84 itu 56 orang menggunakan infus.

"Pada malam kejadian itu kan kita juga turun ke Desa Terapu menggunakan kelotok, mencari yang kena keracunan dan didapati sekitar 22 orang," pungkas Diauddin.

Baca Juga: Keracunan Massal di Aluh-Aluh, Dinkes Amankan Sampel Makanan

Baca Juga: Update Keracunan Massal di Aluh-Aluh, Empat Ambulans Diperbantukan

Reporter: Hendra Editor: Ahmad Zainal Muttaqin