Kalsel

Hari Waisak di Banjarmasin Digelar Online

apahabar.com, BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 membuat berbagai peringatan hari besar dilakukan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti…

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2564 di Banjarmasin digelar via online.Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Pandemi Covid-19 membuat berbagai peringatan hari besar dilakukan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2564 yang jatuh Kamis (7/5) hari ini, umat Buddha melakukan kegiatan bakti puja via online.

Program ini diterapkan Vihara Dhammasoka Jalan Piere Tendean Kota Banjarmasin. Dengan menggelar siarang langsung via online, Umat Buddha dari segala penjuru daerah bisa menyaksikan sambil mematuhi kebijakan pemerintah untuk tetap berada di rumah saja.

"Itu kita rangkai dalam perayaan Hari Tri Suci Waisak, karena tidak bisa kumpul bersama di Vihara," ujar Kepala Vihara Dhammasoka, Bhante Saddhaviro.

Ia mengatakan kegiatan siaran online ini merupakan suatu ciri perubahan yang tak menetap setiap saat. Sebab sekarang berbagai pelaksanaan kumpul bersama seperti spritual dan seremoni dalam memperingati Hari Tri Suci Waisak tak bisa digelar.

Umat Buddha mengikuti ajuran pemerintah dan taat dengan kebijakan itu. Mereka menyadari, penaatan ini untuk diri sendiri, orang lain, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi penyebaran dan memutus mata rantai virus yang berasal dari Wuhan China itu.

"Kita tidak menyalahkan keadaan dan siapa siapa, tapi bagaimana kita bersifat di tengah wabah Covid-19 ini," jelasnya.

Lebih lanjut, dalam siaran online ini, umat Buddha melaksanakan selama 4 jam baca doa dan 4 jam selanjutnya untuk latihan meditasi. Pelaksanaan sejak 2 pekan digelar.

"Ini juga suatu pengondisian agar bangsa kita bisa cepat terhindar daripada penularan wabah Covid-19," tegasnya.

Kemudian disusul dengan menajamkan kepekaan sosial umat Buddha dengan menyiapkan 1000 paket sembako.

Program ini bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjarmasin.

"Manakala kegiatan agama tidak bisa dilakukan, kita alihkan fokus untuk tajamkan kepekaan sosial. Karena agama ini sebenarnya meningkatkan kegiatan spritual," ucapnya.

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini