Kalsel

Hari Terakhir Penutupan KSPN Loksado, Sejumlah Pelancong Disuruh Putar Balik

apahabar.com, KANDANGAN – Sejumlah pelancong atau wisatawan yang mengunjungi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Loksado, Hulu…

Kapolsek Loksado Ipda Syahbana bersama TNI serta jajaran pemerintah daerah HSS melakukan pemeriksaan terhadap pengendara yang melintas KSPN Loksado. Foto: Istimewa

apahabar.com, KANDANGAN – Sejumlah pelancong atau wisatawan yang mengunjungi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), terpaksa disuruh putar balik oleh petugas pos pemantauan setempat, Minggu (16/5).

Hal ini lantaran Bupati HSS Achmad Fikry, Dandim 1003/Kandangan Letkol Arm Dedy Soehartono, dan Kapolres HSS AKBP Siswoyo mengeluarkan kebijakan bersama penutupan tempat wisata dari 11 hingga 16 Mei 2021.

Bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kerumuman orang dalam masa liburan hari raya Idulfitri 1442 Hijriah khusus sektor pariwisata.

Kapolsek Loksado, Ipda Syahbana menuturkan sejumlah wisatawan terpaksa disuruh putar balik pada hari terakhir penutupan KSPN Loksado di pos pemantauan.

“Kami menyampaikan informasi bahwa objek wisata di Loksado sementara ditutup, sebagian mengaku belum tahu,” ucap Ipda Syahbana kepada apahabar.com, Minggu pagi.

Hasil pemantauan, terdapat sejumlah warga kecamatan lain dan masyarakat di luar wilayah HSS yang ingin menikmati liburan Idulfitri ke Loksado.

“Setelah kami tanyakan, warga yang ingin berlibur ke objek wisata kami minta putar balik,” ungkap Ipda Syahbana.

Bahkan, petugas juga melakukan tes swab antigen secara acak kepada pengendara yang melintas pos pemantauan di Kecamatan Loksado.

Hingga pagi ini, tercatat sebanyak 56 orang dilakukan pemeriksaan swab antigen dengan hasil reaktif atau negatif Covid-19.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) HSS, Moh Zakir Maulidi, mengatakan pihaknya melakukan pengawasan berkoordinasi dengan TNI, Polri dan pihak kecamatan.

“Penutupan ini lebih kepada pembinaan dan untuk kepentingan yang lebih besar dalam menghindari kerumunan,” katanya.

Dari pemantauan di lapangan, tidak ada objek wisata yang dikelola pemerintah maupun swasta buka.