Hari Preeklamsia Sedunia: Mengenal Dampak dan Pencegahannya bagi Ibu Hamil

Hari preeklamsia diperingati setiap tanggal 22 Mei. Hari tersebut diperuntukkan untuk mengingatkan kembali pada masyarakat akan bahaya yang menyerang ibu hamil

Ilustrasi ibu hamil. Foto: Alodokter.

apahabar.com, JAKARTA – Hari preeklamsia diperingati setiap tanggal 22 Mei. Hari tersebut diperuntukkan untuk mengingatkan kembali pada masyarakat akan bahaya penyakit yang menyerang ibu hamil.

Melansir laman resmi Kemenkes RI, preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi dan kerusakan pada sistem organ lain, seperti hati dan ginjal. Kondisi itu biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.

Selanjutnya, masih dari data Kemenkes, bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 305/100,000 kelahiran hidup (SUPAS 2015).

Sebanyak 33 persen kematian ibu diakibatkan oleh Hipertensi dalam kehamilan dan menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia.

Baca Juga: Ribuan Warga DKI Kepung Monas Semarakkan Lebaran Betawi 2023

Di dunia sebanyak 10 persen ibu hamil mengalami preeklamsia. Hal itu menyebabkan kematian pada 76.000 ibu dan 500.000 kematian bayi setiap tahunnya.

Berdasarkan penelitian Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada tahun 2016, sebanyak 99% kematian ibu hamil berkaitan dengan negara dengan pendapatan ekonomi rendah dan sedang.

Cara Mencegah Preeklamsia

Sebagai langkah pencegahan, ibu hamil perlu melakukan pengecekan secara rutin ke dokter. Pemeriksaan harus dilakukan secara rutin pada minggu ke-4 sampai ke-28 sebanyak 1 bulan sekali, minggu ke-28 sampai ke-36 setiap 2 minggu sekali dan minggu ke-36 sampai ke-40 dilakukan 1 minggu sekali.

Baca Juga: IPB: Ruang Ekspresi Tidak Selalu soal Budaya Asing

Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mengontrol tekanan darah dan gula darah jika menderita hipertensi dan diabetes, menjaga berat badan ideal sebelum dan selama kehamilan, mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.

Kemudian juga membatasi konsumsi makanan tinggi garam, berolahraga rutin, baik sebelum maupun selama hamil, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Dan yang penting juga adalah mengonsumsi suplemen vitamin juga mineral untuk ibu hamil sesuai saran dokter.