Kalsel

Hari Palang Merah Dunia 2020, PMI se-Kalsel Dituntut Eksis

apahabar.com, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia dituntut harus tetap menjaga eksistensi di tengah arus modernisasi dan…

Kepala Unit Donor Darah PMI Banjarmasin, dr. Aulia Ramadhan Supit.Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia dituntut harus tetap menjaga eksistensi di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang kian pesat.

“Zaman ke zaman terus berubah, namun jangan sampai kita ditelan waktu. Kita harus tetap eksis ketika berada di divisi mana pun,” ucap Kepala Unit Donor Darah PMI Banjarmasin, dr. Aulia Ramadhan Supit saat menanggapi Hari Palang Merah Sedunia, Jumat (8/5) siang.

PMI harus terus berbenah di tengah banyaknya organisasi lain bermunculan. Terlebih organisasi ini merupakan palang merah pertama yang diakui dunia di era pemerintahan Presiden Soekarno.

“Palang merah secara umum tak hanya bergerak di sektor donor darah, tapi juga kebencanaan,” kata dokter Rama.
Ia mengaku telah belasan tahun berkecimpung di dunia palang merah yakni sejak menjadi anggota PMR di tingkat sekolah.

Suka dan duka pun telah dirasakan. Tak jarang, dokter Rama harus keluar daerah untuk mengikuti kegiatan sosial seperti penanganan gempa di Yogjakarta, beberapa tahun silam.

Momen sukanya, kata dia, di saat berhasil menolong orang lain yang memerlukan bantuan. Dari sana akan muncul kepuasan diri.

“Rasanya senang melihat orang yang telah dibantu tersebut. Mereka terharu dan sedih sehingga membuat saya ingin menangis,” cetusnya.

Sedangkan untuk dukanya, sambung dia, yakni saat perjalanan di daerah bencana. Badan terluka dan bantuan pemerintah yang lamban.

“Kami berharap agar pemerintah lebih peduli terhadap PMI, karena kami melakukan aksi yang konkret,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini