Kalsel

Hari Keenam Pencarian, Nelayan Kotabaru yang Lenyap di Perairan Samber Gelap Belum Ditemukan

apahabar.com, KOTABARU – Pencarian seorang nelayan bernama Anang, (45) warga asal Desa Dirgahayu, Pulau Laut Utara,…

Oleh Syarif
Hingga hari ke enam pencarian oleh tim gabungan belum membuahkan hasil. Foto-Istimewa

apahabar.com, KOTABARU – Pencarian seorang nelayan bernama Anang, (45) warga asal Desa Dirgahayu, Pulau Laut Utara, Kotabaru terus berlanjut, Jumat (18/6).

Hingga hari keenam ini, pencarian korban oleh tim gabungan yang diduga terjatuh ke laut beberapa hari yang lalu, belum juga membuahkan hasil.

Kepala Pos SAR Kotabaru, Teguh Prasetyo, mengatakan pencarian terhadap nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pulau Samber Gelap terus dilakukan.

“Hingga hari ke enam pencarian terus kami lakukan, dan korban belum berhasil ditemukan,” ujar Teguh, dikontak apahabar.com, Jumat (18/6) siang.

Teguh bilang, selain tim gabungan, pihak keluarga turut serta dalam pencarian tersebut.

“Anak korban juga ada yang ikut mencari bersama kami,” kata Teguh.

Teguh menyebutkan selama pencarian berlangsung, personel sering kali mendapati kendala. Diantaranya, cuaca ekstrim.

Pencarian dilakukan tim gabungan dengan ekstra waspada.

“Laporan tim, saat ini saja sedang hujan lebat, dan angin kencang,” terang Teguh.

Diwartakan sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Dirgahayu, Kecamatan Pulau Laut Utara dikabarkan lenyap diduga terjatuh dari kapal saat melaut.

Informasi dihimpun apahabar.com, nelayan itu bernama Anang berusia 45 tahun. Ia dikabarkan terjatuh di kawasan perairan Pulau Samber Gelap.

Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Andi Adnan Syafruddin, melalui Kasat Polair, Iptu Koes Adi Dharma membenarkan adanya informasi itu.

Informasi awal ihwal adanya nelayan terjatuh dari kapal diperoleh dari media sosial Facebook, lantas dilakukan penyeledikan.

Korban melaut tidak sendiri. Namun bersama empat orang rekannya. Mereka berangkat menuju ke perairan Pulau Samber Gelap pada Jumat, (11/06).

Koes Adi bilang, sebelum korban terjatuh, pada Sabtu (12/06) sekira pukul 11.00 Wita, kapal tengah berlabuh di perairan Samber Gelap untuk dilakukan perbaikan jala.

Saat itu, korban kemudian menuju ke buritan kapal untuk memperbaiki jala yang rusak.

Namun, nahkoda kapal, dan rekan baru merasa curiga, lantaran korban lama tidak kembali.

Dalam kondisi panik, para rekan korban bergegas mencari ke buritan kapal. Namun, korban sudah tidak ada.

“Kala ity, nahkoda bersama rekan korban melakukan pencarian. Namun, belum membuahkan hasil,” ujar Kasat.

Koes Adi, menyebutkan tim gabungan telah terjun melakukan pencarian ke kawasan perairan Pulau Samber Gelap.

“Siang tadi, tim gabungan telah berangkat ke Pulau Samber Gelap melakukan penyisiran. Tapi, korban belum ditemukan sampai saat ini,” pungkas Koes Adi, Minggu (13/6) malam.