Hot Borneo

Hari ke-2 Festival Loksado, Tampilkan Masakan Khas Dayak Meratus

apahabar.com, KANDANGAN – Mehumbal atau membakar nasi di dalam bambu, masakan khas Dayak Meratus menjadi salah…

Lomba mahumbal dalam Festival Loksado tahun 2022.Foto-untuk apahabar.com

apahabar.com, KANDANGAN – Mehumbal atau membakar nasi di dalam bambu, masakan khas Dayak Meratus menjadi salah satu yang ditampilkan pada hari ke-2 Festival Loksado tahun 2022 di Wisa Alam Roh Tujuh, Desa Loklahung Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (25/6).

Diawali acara fun trekking, festival mahumbal yang diikuti belasan peserta ini dibuka Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HSS Efran.

Masyarakat beserta pengunjung yang meramaikan Festival Loksado nampak antusias melihat langsung proses memasak tradisional Dayak Meratus Loksado.

Kepala Disporapar HSS Efran mengatakan festival mahumbal digelar untuk memperkenalkan budaya pengolahan makanan khas Loksado dengan lomba yang diikuti perwakilan desa ditambah pihak-pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Peserta lomba terbagi dalam 14 tim. Satu tim terdiri dari lima orang.”Kita ingin bukan siapa yang menang, tetapi lebih melestarikan budaya sebagai salah satu daya tarik wisata di Kabupaten HSS,” kata Efran.

Sama dengan gelaran sebelumnya, tahun ini festival tersebut menampilkan atraksi budaya, fun trekking, pagelaran musik, mahumbal, dan puncaknya Festival Bamboo Rafting mengarungi Sungai Amandit Loksado.

“Event Festival Loksado ini mampu menarik minat para wisatawan, tidak hanyak lokal tetapi juga nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Mendukung dan meningkatkan sektor pariwisata, Disporapar HSS kedepannya akan terus mengembangkan rangkaian Festival Loksado yang merupakan salah satu Kharisma Event Nusantara Tahun 2022.

Event tersebut didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan.

Salah seorang wisatawan, Iwansyah, mengatakan pihaknya sudah lama menunggu Festival Loksado lantaran sudah dua tahun event itu tidak digelar karena pandemi Covid-19.

“Festival mahumbal ini sangat bagus, kita bisa tahu cara mengolah makanan secara tradisional yang dilakukan masyarakat Loksado,” ujarnya.

Iwansyah menambahkan, event-event seperti Festival Loksado diharapkan bisa digelar dan daerah lain di Kalimantan Selatan (Kalsel) juga dapat melaksanakannya.

“Selain meningkatkan ekonomi masyarakat, kegiatan ini juga untuk mengenalkan budaya lokal kita kepada semua orang,” tandasnya.