Tak Berkategori

Hari Kartini, di Mata Si Cantik Rima Anjani Relawan Kemanusiaan ACT

apahabar.com, BANJARMASIN – Dari segi penampilan, mungkin tidak sulit mendeskripsikan perempuan yang satu ini. Sosoknya mungil…

Mahasiswi Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Rima Anjani. Foto-Istimewa.

apahabar.com, BANJARMASIN – Dari segi penampilan, mungkin tidak sulit mendeskripsikan perempuan yang satu ini. Sosoknya mungil dan berjilbab.

Namun di balik ukuran tubuh, Rima Anjani punya sejuta aktivitas. Khususnya yang bergerak dalam bidang kemanusiaan.

Saking banyaknya, cukup susah mendeskripsikan apa saja kegiatan profesi kemanusiaan yang dilakukan perempuan asal Banjarmasin tersebut.

Gampang mengenal Rima. Sebab, dia adalah relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengkhususkan diri pada bidang trauma healing.

Rima memberi aspirasi kepada relawan perempuan yang terlibat aksi kemanusiaan dalam rangka peringatan pahlawan wanita nasional Raden Ajeng Kartini yang jatuh pada hari ini (21/04/2019).

“Walaupun Raden Adjeng Kartini telah tiada sejak hampir seratus tahun lalu, tapi semangat, inspirasi dan spiritnya masih sangat relevan dengan perempuan zaman now. Karena nilai-nilai perjuangan yang dibawa oleh Kartini itu universal ya, yakni semangat agar kaum perempuan menjadi lebih baik lagi,” kata Rima.

Rima mengatakan perjuangan RA Kartini pada masanya sangat luar biasa dan berkat jasa dan perjuangannya saat ini kaum perempuan di Indonesia dapat berkiprah dan setara dengan kaum pria terutama dalam hal aktualisasi diri.

“Semangat Kartini untuk mengenalkan kaum perempuan agar bisa mengenyam pendidikan merupakan momen kebangkitan untuk para perempuan Indonesia untuk melahirkan prestasi prestasi baru,” terangnya.

Bahkan dari momen Hari Kartini, bagi anggota Duta Damai Kalsel ini relawan perempuan bisa menjadi garda terdepan dalam melaksanakan aksi kemanusiaan untuk perubahan bangsa ini.

Perempuan kelahiran 30 April ini mengkhususkan untuk para perempuan muda diluar sana, mari tanamkan jiwa Kartini didalam benak hari yang paling dalam.

Kondisi demikian mengindikasikan untuk para perempuan terus merawat diri dari kebodohan dan penjajahan “masa kini”.

“Generasi muda wanita harus banget meneladani sosok Kartini, tentang keteguhan dan keinginannya untuk terus belajar,” ucap mahasiswi kedokteran ULM ini.

Terlebih dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, katanya Kartini atau perempuan zaman now harus mampu menempatkan dirinya sesuai dengan apa yang menjadi kemampuannya.

Dia mengatakan perjuangan Kartini yang identik dengan emansipasi perempuan namun emansipasi tersebut jangan sampai kebablasan atau merupakan kodrat dasar seorang perempuan.

Baca Juga:ACT Kalsel Ajak Warga Kuatkan Palestina

Baca Juga:Kegembiraan dan Ucapan Syukur dalam Sekotak Pangan

Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Ahmad Zainal Muttaqin