Kalsel

Hari Ini, Pemurus Dalam Sumbang Kasus Terbanyak Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Setelah Pekapuran Raya, giliran warga Pemurus Dalam yang diminta ekstra waspada dalam beraktivitas….

Puluhan armada penyemprot cairan disinfektan dikerahkan untuk berkeliling ke penjuru Banjarmasin sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Foto-Humas Pemkot Banjarmasin for apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Setelah Pekapuran Raya, giliran warga Pemurus Dalam yang diminta ekstra waspada dalam beraktivitas.

Hari ini, Sabtu (20/6), Pemurus Dalam menjadi kelurahan penyumbang pasien Covid-19 terbanyak di Banjarmasin.

Kelurahan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Banjar di sisi selatan itu mencatatkan lonjakan mencapai 51 kasus. Meningkat 14 kasus dibanding sebelumnya.

Jumlah itu menjadikan Pemurus Dalam sebagai penyumbang pasien Covid-19 tertinggi dari 52 kelurahan yang tersebar di penjuru Banjarmasin pada hari ini.

Secara keseluruhan, Banjarmasin pada kembali mencatatkan total penambahan kasus Covid-19. Totalnya 65 kasus.

Ibu kota Kalsel pun menjadi daerah penyumbang terbanyak dibanding 13 kabupaten/kota.

Terbanyak kedua adalah Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin Tengah. Hari ini, kelurahan yang berbatasan dengan Kertak Baru Ulu ini mencatatakan tambahan 3 kasus menjadi 45 kasus.

Sedangkan Kelurahan Sungai Bilu dan Pekapuran Raya, masing-masing hanya menambah satu kasus.

"Yang dirawat bertambah 60 pasien, 4 sembuh dan 1 pasien asal luar daerah tapi dirawat di Banjarmasin," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi dikonfirmasi apahabar.com.

Meski begitu, Machli menyebut Pekapuran Raya masih menduduki posisi teratas kelurahan yang menyumbang pasien Covid-19 di Banjarmasin.

Di bawahnya ada Pemurus Dalam dan Teluk Dalam. Sisanya Sungai Bilu dan Pelambuan.

"Kita sudah melakukan sosialisasi kepada 35 Rukun Tertangga (RT) di Pekapuran Raya untuk terapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Banjarmasin berjumlah 181 kasus. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) 382 kasus.

Editor: Fariz Fadhillah