Kalsel

Hari Ini, Kelas I dan II di RSUD Abdul Aziz Marabahan Dibuka Kembali

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah tujuh bulan ditutup, ruang perawatan kelas I dan II atau Ruang Teratai…

Ruang kelas I dan II RSUD Abdul Aziz Marabahan yang kembali difungsikan untuk merawat pasien umum. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah tujuh bulan ditutup, ruang perawatan kelas I dan II atau Ruang Teratai di RSUD Abdul Aziz Marabahan dibuka kembali mulai, Kamis (01/10/2020).

Sebelumnya dua ruang perawatan tersebut ditutup untuk merawat pasien Covid-19, terhitung sejak 18 April 2020.

Sekitar tujuh bulan berlalu, jumlah pasien aktif di Barito Kuala mulai menurun. Praktis situasi tersebut juga membuat pasien positif yang dirawat di RSUD Abdul Aziz juga berkurang.

Bahkan sejak 20 September 2020, tidak seorang pun pasien yang dirawat di RSUD Abdul Aziz, kendati masih tersisa 46 pasien aktif di Batola.

“Mempertimbangkan perkembangan situasi, kami menutup ruang perawatan kelas I dan II untuk pasien Covid-19 mulai 30 Oktober 2020” ungkap Direktur RSUD Abdul Aziz, dr Fathurrahman, Kamis pagi.

“Selanjutnya Ruang Teratai kembali dapat digunakan untuk perawatan pasien umum, terhitung mulai 1 Oktober,” imbuh dokter spesialis penyakit dalam ini.

Sebelum digunakan pasien umum, semua ruangan juga sudah dipastikan disterilkan melalui beberapa kali penyemprotan disinfektan.

“Kemudian petugas yang sempat dititipkan di ruangan lain selama Ruang Teratai dijadikan tempat isolasi Covid-19, juga sudah bersiap-siap dikembalikan,” jelas Fathurrahman.

Selama Ruang Teratai dijadikan tempat isolasi Covid-19, tidak terjadi penumpukan pasien di kelas maupun ruangan lain.

“Sebelumnya kami sudah menyediakan sejumlah opsi untuk pasien umum, karena ruangan yang tersisa cuma kelas III dan VIP,” beber Faturrahman.

“Pasien bisa memilih naik atau turun kelas perawatan, seandainya tidak sesuai kriteria asuransi yang dibayarkan,” sambungnya.

Ternyata opsi itu tak banyak diambil masyarakat. Mereka tampaknya lebih memilih berobat ke Puskesmas saja maupun dokter praktik.

“Selama penutupan Ruang Teratai, justru masyarakat jarang ke rumah sakit. Tampaknya mereka khawatir, karena terdapat pasien Covid-19 yang dirawat di Abdul Aziz,” tandas Fathurrahman.

Sementara dari 46 pasien aktif Covid-19 di Batola, 13 di antaranya dikarantina di Asrama Haji Banjarbaru, serta 4 pasien lagi di SKB Batola. Semua pasien itu diidentifikasi tanpa gejala.

Sedangkan pasien yang bergejala, dirawat di rumah sakit rujukan. 3 pasien dirawat di RSUD Ansari Saleh, 5 di RS Bhayangkara, dan 1 pasien di RSUD Ulin.