apahabar.com, BANJARMASIN – Hari anti korupsi se-dunia pada 9 Desember 2018 kemarin menjadi momentum Kejaksaan Negeri Banjarmasin. Di Banjarmasin gerakan antikorupsi dibentuk menyasar kaum pemuda.
Pembentukan pemuda peduli hukum dilakukan untuk program pembinaan langsung oleh Kejari Banjarmasin. Selain itu, Korps Adhyaksa juga melakukan sosialisasi penguatan jaringan masyarakat anti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Sosialisasi untuk meminimalkan terjadinya tindak pidana korupsi dan kerugian terhadap keuangan Negara tersebut digelar di kantor Kecamatan Banjarmasin Timur, Selasa (11/12) siang.
Kasi Intel Harwanto di Banjarmasin, mengatakan upaya preventif harus ditingkatkan dan dipertahankan agar pencegahan tindak pidana korupsi dapat berjalan optimal.
"Sedangkan upaya represif ditempuh sebagai bentuk penegakan hukum yang tegas untuk tidak sekadar menghukum pelaku semata melainkan juga upaya pemulihan keuangan negara yang hilang akibat korupsi," ujar Harwanto kepada Apahabar.com.
Ia berharap, dengan sosialisasi seperti ini, akan terjadi penguatan pelayanan di sektor publik yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
"Korupsi adalah tindak pidana atau kejahatan yang harus kita perangi bersama-sama,"serunya.
Baca juga:Isak Tangis dan Doa Iringi Pemakaman Korban Serangan Kobra
Penguatan jaringan masyarakat anti KKN ini bakal terus dilakukannya di semua lini. Karena memang, penyuluhan, pendampingan harus dilakukan secara berkesinambungan.
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz