Hot Borneo

Harga Tiket Naik, Intensitas Penumpang di Bandara Syamsudin Noor Masih Stabil

apahabar.com, BANJARBARU – Kenaikan harga tiket pesawat belum memengaruhi intesitas penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor…

Suasana terminal keberangkatan Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin yang relatif masih ramai, Sabtu (13/8). Foto: apahabar.com/Hasanuddin

apahabar.com, BANJARBARU - Kenaikan harga tiket pesawat belum memengaruhi intesitas penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin.

Diketahui pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah merestui biaya tambahan (surcharge) paling tinggi 15 persen dari Tarif Batas Atas (TBA) untuk pesawat jet, serta maksimal 25 persen untuk pesawat propeller atau baling-baling.

Keputusan Kementerian Perhubungan yang berlaku mulai 4 Agustus 2022 tersebut, dipicu kenaikan harga avtur atau bahan bakar pesawat.

Kenaikan itu pun sudah dirasakan calon penumpang. Salah seorang di antaranya Annisa yang terpaksa mengurungkan niat keberangkatan.

“Awalnya ingin berangkat ke Jakarta. Namun harus dibatalkan dulu, karena harga tiket mencapai Rp900 ribu. Kalau pulang pergi, berarti Rp1,8 juta,” papar Annisa kepada apahabar.com.

“Biasanya kalau akhir bulan, dibuka promo harga dari Rp400 ribu sampai Rp500 ribu. Namun sampai sekarang belum terdengar promo lagi,” imbuh warga Banjarbaru tersebut.

Uniknya jumlah penumpang di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin diklaim masih stabil di kisaran 6.000 orang per hari.

“Sampai sekarang penumpang masih sekitar 6.000 orang sehari. Keberangkatan 3.000 penumpang dan kedatangan 3.000 penumpang,” tukas Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian, Sabtu (13/8).

Di sisi lain, sejumlah perwakilan maskapai di Kalsel mengonfirmasi belum menerima instruksi terkait kenaikan harga tiket pesawat.

“Kami masih menunggu informasi dari kantor pusat. Kemungkinan masih dibahas,” sahut Area Manager Lion Air Banjarmasin, Agung Purnama, Rabu (10/8).

Demikian pula dengan Garuda Indonesia di Banjarmasin. Meski mengetahui kenaikan tersebut, besaran yang ditetapkan belum diumumkan.

“Kami belum mengetahui besaran kenaikan harga tiket. Informasi dari kantor pusat juga belum diterima,” jawab Endy Latief, GM Garuda Indonesia Banjarmasin.

“Kendati harga tiket akan naik sedikit, hampir dipastikan berpengaruh kepada minat masyarakat menggunakan transportasi udara,” tandasnya.