Hot Borneo

Harga Sawit Merosot, Pemprov Kalteng Dorong Petani Mandiri Bikin Kelompok!

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong agar petani kelapa sawit membikin…

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong agar petani kelapa sawit membikin kelompok. Foto-Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong agar petani kelapa sawit membikin kelompok.

Hal itu seiring dengan merosotnya harga tandan buah segar (TBS).

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perkebunan Kalteng, Rizky R. Badjuri melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Agus Candra mengatakan rendahnya harga jual TBS masih menjadi masalah petani mandiri di Kalteng.

Sementara untuk petani sawit yang tergabung dalam koperasi dan plasma sudah dapat diatur sesuai regulasi.

“Selama ini petani mandiri banyak menjual TBS kepada SPK dan Peron (tempat penampungan sawit). Di mana harganya jauh dari kesepakatan dengan pabrik pengolahan CPO. Sehingga harga yang didapatkan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan petani sawit koperasi maupun plasma,” ucap Agus Candra kepada apahabar.com, Senin (8/8).

Menurutnya, sejumlah faktor harus disadari petani sawit mandiri di Kalteng ketika mau menjual TBS miliknya.

Di antaranya seperti buah yang tidak memiliki sertifikasi dan lahan yang dimiliki petani sawit mandiri.

“Saat ini kami belum mengetahui apakah petani sawit mandiri berada di kawasan hutan atau non hutan. Kami masih melakukan pendataan,” katanya.

Ia menegaskan, pabrik CPO enggan membeli TBS dari petani sawit mandiri secara langsung lantaran terbentur aturan.

Padahal, perusahaan atau pabrik CPO juga membeli TBS dari SPK yang mana sawitnya berasal dari petani mandiri.

“Kami sarankan agar petani sawit mandiri membentuk perkumpulan, bergabung dengan koperasi atau BUMDes, sehingga harga jual TBS tidak selalu di bawah harga yang sudah disepakati, syukur-syukur bisa lebih tinggi,” tutupnya.