News

Harga Pertamax Naik, Pengendara Serbu SPBU Mabuun

apahabar.com, TANJUNG – Pertamina telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp12.500…

apahabar.com, TANJUNG – Pertamina telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp12.500 sampai Rp13.000 per liter.

Imbas kenaikan harga para pengendara banyak yang beralih ke Pertalite. Seperti halnya di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Pantauan apahabar.com di SPBU 647 1501 Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, antrean kendaraan baik roda dua maupun roda empat terlihat cukup banyak.

Kebanyakan merekq mengantre di mesin-mesin pengisian BBM jenis Pertalite, sementara di mesin pengisian Pertamax, meski ada namun tidak terlalu banyak.

Di papan nama SPBU tersebut terpampang harga BBM, untuk jenis Pertamax seharga Rp 12.750 per liter, Pertamax Turbo di harga Rp 14.800 per liter, Pertalite Rp 7.620 per liter dan Dexlite Rp 13.250 per liter.

Pengawas SPBU Mabuun, Erwin Sahrianadi, mengatakan pascakenaikan harga BBM antrean memang cukup banyak.

“Antrean seperti ini sudah biasa, cuma untuk hari ini terjadi sejak pagi tadi hingga saat ini,” ujarnya ditemui, Jumat (1/4) sore.

Erwin bilang antrean terjadi sejak tadi malam hingga pukul 21.45. Antrean terjadi di mesin pengisian Pertamax.

“Untuk siang ini antrean terjadi pada mesin pengisian Pertalite,” bebernya didampingi Manager SPBU, Hary Jonathan.

Menurut Erwin, meski ada antrean sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembatasan pengisian Pertalite.

“Sampai saat ini belum ada pembatasan, kami menunggu info dari Pertamina jika ada pembatasan,” ucapnya.

Dijelaskan Erwin, harga Pertamax sebelumnya Rp 9.200 per liter dan Pertalite justru turun menjadi Rp 7.620 dari sebelumnya Rp 7.850 per liter atau turun Rp 200.

Di SPBU Mabuun sendiri ada dua mesin pengisian untuk Pertalite dan Pertamax, satu mesin untuk Pertamax Turbo dan satu mesin bagi Dexlite.

“Hingga saat ini untuk semua jenis BBM masih tersedia, khusus Pertalite rencananya malam ini kembali ada pasokan dari Pertamina,” ungkapnya.

“Kalau pasokan tergantung pemesanan dari kita, jika penjualan ramai kita mesan 16.000 liter jika sepi cukup Rp8.000 liter saja untuk Pertalite. Sejauh ini tidak ada kendala, cuma kendalanya di jarak tempuh saja dari Banjarmasin ke Tabalong sekitar delapan jam,” imbuh Erwin.