bursa saham

Harga Minyak Dunia Licin, IHSG Bisa Kepeleset!

Bursa saham hari ini bergantung pada dinamika minyak dunia. Pembuka pasar, Rabu (13/9) pagi, IHSG diyakini terpeleset.

Grafik investasi saham. Foto: ANTARA/HO-BEI Sultra

apahabar.com, JAKARTA - Bursa saham hari ini bergantung pada dinamika minyak dunia. Pembuka pasar, Rabu (13/9) pagi, IHSG diyakini terpeleset.

Skenario ini bermula dari harga minyak yang makin licin. Di mana produsen utama; Arab Saudi mengejar kenaikan senilai USD100 per barel.

"Pasar minyak global sedang menghadapi kekurangan pasokan lebih dari 3 juta barel per hari," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Kekurangan pasokan itu menjadi defisit terbesar sejak satu dekade belakangan. Fenomena ini terjadi akibat Arab Saudi terus mengurangi produksinya.

Dari data terbaru yang diterbitkan oleh OPEC. Arab Saudi mengurangi produksinya sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir tahun.

"Sehingga harga mengalami kenaikan. Persediaan minyak dunia sudah berkurang banyak pada kuartal ini," lanjutnya.

Penurunan pasokan minyak ini diperkirakan bakal terus terjadi dalam tiga bulan ke depan. Angkanya bisa mencapai 3,3 juta barel per hari.

"Kami melihat harga minyak mulai mengkhawatirkan. Karena akan mempengaruhi prospek inflasi dan tingkat suku bunga The Fed dan Bank Sentral Eropa," paparnya.

Inilah yang kemudian mempengaruhi pergerakan saham. Di mana IHSG ditutup melemah, Selasa (12/9) tadi. Minus 29 poin atau 0,42 persen.

Lalu, bagaimana dengan bursa saham hari ini? Pilarmas menilai bakal kembali melemah. "IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support
dan resistance di level 6.915-6.965," tutupnya.